Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tak Hadir Dalam Upacara Penganugerahan Bintang Mahaputera, Ini Kata Mahfud
Program berbasis festival itu dinilai cukup efektif menjaring generasi muda yang diharapkan menjadi pewaris budaya Minangkabau. Karena itu pada 2021 diharapkan bisa digelar kembali.
Pembinaan saat ini dilakukan dalam bentuk seminar, bimbingan teknis, hingga inventarisasi sasaran silek untuk kepentingan pembinaan.
Baca Juga: Guguran Lava Gunung Merapi Meluncur Sejauh 700 Meter
Baca Juga: Gila, Setahun Raih Untung Rp8 Miliar dari Membuat dan Mengedarkan Madu Palsu
Kepala Bidang Diplomasi Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Ilfitra mengatakan pembinaan terhadap sasaran silek di Sumbar sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Dinas Kebudayaan Sumatera Barat selain itu melakukan pendataan terhadap sasaran silek di provinsi itu. Data itu nantinya diharapkan bisa menjadi dasar untuk program pengembangan lainnya.
Baca Juga: Veronica Koman pun Salut pada Kegiatan Sosial yang Dilakukan Anggota FPI
Baca Juga: Alasan Pandemi Covid-19, Gatot Tolak Penghargaan Bintang Mahaputera dari Presiden
Anggota DPRD Sumatera Barat Arkadius Dt Intan Bano mengatakan saat membidani lahirnya Dinas Kebudayaan di Sumbar, lembaga itu memang diharapkan bisa mensosialisasikan nilai-nilai produk kebudayaan seperti silek terutama pada generasi muda.