Para sahabat menceritakan kebiasaan tersebut kepada Rasulullah. Mendengar orang Yahudi berpuasa di hari Asyura, Nabi menyatakan, umat Islam lebih berhak terhadap Nabi Musa.
Oleh karena itu, Rasulullah Saw kemudian memerintahkan para sahabat untuk berpuasa tiap tanggal 10 Muharram.
"Puasa Asyura menggugurkan dosa 1 tahun yang lalu. Jika puasa Syawal menggugurkan dosa 1 tahun yang akan datang, maka ini kebalikannya," tegas Ustadz Khalid Basalamah.
Lalu, bagaimana dengan puasa Tasua?
Banyak yang menilai, pelaksanaan puasa Asyura mirip dengan ritual orang Yahudi. Hal tersebut dpertanyakan pula oleh banyak sahabat.
Agar tidak sama, maka umat Muslim yang ingin melaksanakan puasa Asyura, diperintahkan puasa sehari sebelumnya.
"Kalau saya masih hidup tahun deoan, saya akan puasa tanggal 9 dan 10 Muharram, agar tidak sama dengan Yahudi," demikian sabda Nabi yang diucapkan pula Ustadz Khalid Basalamah. ***