وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)
"Anda bebas membaca doa apa pun. Bahkan ada riwayat, mencari sandal yang hilang pun berdoa... Yang tidak boleh mengubah doa Nabi," tutur Buya.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunnah Bulan Muharram Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Bacaan Niatnya
"Memang lebih afdhol doa menggunakan yang diajarkan Nabi, karena Nabi lebih tahu apa yang dibutuhkan umatnya," lanjut Buya.
Namun, Buya menegaskan tidak ada inovasi dalam berdoa. Semua boleh asal untuk kebaikan.
Mengenai doa akhir dan awal tahun isinya juga baik, evaluasi tentang apa yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat: Sambut Tahun Baru Islam 2022 dengan Spirit Hijrah dan Semangat Perubahan
"Doa awal tahun akhir tahun boleh. Pagi sore Anda boleh," tegas Buya Yahya.
"Jangan mudah mengatakan bid'ah ya akhwan.. saudaraku," ingat Buya Yahya. ***