Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Keistimewaan Puasa Arafah, Berikut Niatnya

- 3 Juni 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah dengan keistimewaannya
Ilustrasi Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah dengan keistimewaannya /Pixabay/mohamed_hassan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hari Arafah merupakan hari yang jatuh pada 9 Dzulhijjah dan spesial bagi umat Islam. Banyak amalan dan keutamaan yang dapat dilakukan oleh umat Islam pada hari yang jatuh sebelum Idul Adha tersebut.

Ada satu hal spesial khususnya bagi kita yang belum menunaikan Haji yaitu menunaikan satu ibadah dari satu rangkaian keutamaan bulan Dzulhijjah yang diisyaratkan dalam Alqur'an pada surat Al fajr 89 ayat 1-3 ataupun ditegaskan keutamaannya dalam hadist Nabi riwayat Bukhari riwayat Ibnu Abbas.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنيِ أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tiada hari yang lebih dicintai Allah ta'ala untuk berbuat suatu amalan yang baik dari pada hari-hari ini yaitu sepuluh hari Dzulhijjah, para sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, tidak pula dengan jihad fii sabilillah? Rasulullah menjawab," tidak, tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali jika ia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tak kembali lagi". (Shohih Bukhori, 969).

Baca Juga: 31 Mei 2022 Ini Tepat 1 Dzulqi'dah 1443 H, Menurut Ustadz Adi Hidayat Bukan Dzulqa'dah

Di antara 10 hari Dzulhijjah yang istimewa, ada satu yang sangat spesial yang tidak ditemukan pada hari pertama hingga hari kedelapan yakni tiba tepat pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Rasulullah SAW pernah memberikan informasi kepada kita semua kurang lebih pada 14 abad yang lalu.

Pada tanggal 19 Dzulhijjah ini, kita dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa sunnah.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunnah Bulan Muharram Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Bacaan Niatnya

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Pada tanggal 9 Dzulhijjah, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berpuasa. Di dalam puasa tersebut, pahalanya tidak main-main yaitu bisa menggugurkan dosa 1 tahun berlalu dan bisa menjaga perbuatan dosa 1 tahun yang akan datang.

Dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, dengan judul "RAHASIA 9 DZULHIJJAH - Ustadz Adi Hidayat" yang tayang pada tanggal 30 Juli 2020.

Menurutnya, kita bukan sekedar diminta Rasulullah berpuasa secara fisik untuk menjaga tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan seksual. Akan tetapi lebih daripada itu.

Puasa Arafah potensinya dengan izin Allah bisa menggugurkan dosa 1 tahun berlalu, karena itu akan cara mengisinya akan lebih baik dengan mengevaluasi kesalahan yang pernah di perbuat oleh kita dan berpotensi dosa setidaknya 1 tahun kebelakang.

Baca Juga: Menikah di Bulan Muharram Tidak Diperbolehkan? Begini Penjelasan Buya Yahya

"Banyak orang yang berhasrat menunaikan puasa Arafah, namun belum tentu berhasil menjalaninya jika sekedar hanya menahan lapar, haus, dan kebutuhan biologis seksual saja. Oleh karena itu, perbanyak merenung dan evaluasi diri, mengoreksi diri dan buktinya akan terlihat setelah kita melalui ibadah arafah," paparnya.

Saat dosanya dihilangkan, maka terjaganya dari perbuatan dosa sehingga tidak mudah anggota badannya untuk mengarah ke perbuatan maksiat.

Karena berhasil puasa Arafahnya, maka ada penjagaan- penjagaan dari seluruh anggota tubuhnya.

Matanya tidak akan mudah melihat perbuatan maksiat, telinganya tidak akan mudah mendengar yang salah, lisannya tidak akan mudah bertutur yang salah.

Jika setelah puasa belum mampu lahir penjagaan penjagaan tersebut. maka menunjukkan ada yang kurang berhasil dari puasa yang sudah ditunaikan.

Berikut bacaan niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala,".***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah