Keutamaan Puasa di Bulan Dzulqi'dah, Ini Kata Ustadz Abduh Tuasikal

- 2 Juni 2022, 17:12 WIB
Keutamaan Puasa di Bulan Dzulqi'dah, Ini Kata Ustadz Abduh Tuasikal
Keutamaan Puasa di Bulan Dzulqi'dah, Ini Kata Ustadz Abduh Tuasikal /Tangkapan Layar YouTube/Yufid.TV /

SEPUTARTANGSEL.COM - Bulan Dzulqi'dah merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.

Keempat bulan haram tersebut secara berurutan antara lain Dzulqi'dah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Bulan haram ini juga disebut dengan bulan suci.

Dalam kalender hijriyah, 1 Dzulqi'dah 1443 hijriyah bertepatan dengan 1 Juni 2022. Artinya kita telah memasuki bulan Dzulqi'dah hingga beberapa hari ke depan

Baca Juga: Baca Ayat Al Quran Ini Saat Sholat Tahajud agar Doa Terkabul, Kata Ustadz Adi Hidayat

Pimpinan Pondok Pesantren Darush Sholihin, Muhammad Abduh Tuasikal mengatakan bahwa keutamaan ibadah puasa di Bulan Dzulqi'dah seperti keutamaan ibadah lain, yakni pahalanya akan dilipatgandakan.

"Rosulullah memperbanyak ibadah puasa di bulan-bulan haram, termasuk bulan Dzulqi'dah," demikian dikutip SeputarTangsel.com dari Rumaysho.com pada Kamis 2 Juni 2022.

Keutamaan Puasa Sunah di bulan Dzulqi'dah, yakni dapat menjalankan puasa sunnah senin kamis.

Baca Juga: 3 Amalan Terbaik Selain Puasa di Awal 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Menurut Ustadz Adi Hidayat

Salah satu amalan yang bisa dikerjakan di bulan Dzulqi'dah adalah puasa Senin dan Kamis. Sejumlah riwayat mengatakan, puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Dari Aisyah RA ia mengatakan:

"Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Selain menjalankan puasa Senin dan Kamis, umat Islam juga bisa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari pada pertengahan bulan, yakni tanggal 13,14,15 dari bulan Hijriyah.

Baca Juga: Hukum Mengganti Puasa Ayyamul Bidh karena Sedang Haid, Buya Yahya Beri Penjelasan

Puasa Ayyamul Bidh juga menjadi salah satu dari tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Dari Abu Darda RA dia berkata:

"Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat dhuha, serta salat witir sebelum tidur." (HR Bukhari Muslim).

Amalan puasa ayyamul bidh tidak dikhususkan untuk dikerjakan pada bulan Dzulqi'dah saja, melainkan bisa dilakukan setiap bulan pada bulan-bulan yang lain.

Namun, pada bulan Dzulqi'dah pahala ibadah akan dilipatgandakan.

Baca Juga: 31 Mei 2022 Ini Tepat 1 Dzulqi'dah 1443 H, Menurut Ustadz Adi Hidayat Bukan Dzulqa'dah

Dzulqi'dah termasuk bulan haram karena pada bulan ini diharamkan untuk melakukan kemaksiatan termasuk pembunuhan.

Umat Islam diperintahkan untuk tidak melanggar kehormatan bulan haram.

Sebagaimana Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram," (QS Al Maidah: 2).

Pembina Yayasan Darush Sholihin, Abduh Tuasikal mengingatkan Dzulqi'dah saat ini termasuk bulan haram yakni bulan suci.

Baca Juga: 31 Mei 2022 Ini Tepat 1 Dzulqi'dah 1443 H, Menurut Ustadz Adi Hidayat Bukan Dzulqa'dah

"Pada bulan suci semacam bulan ini dilarang keras melakukan tindak kejahatan dan maksiat," katanya.

Allah Ta’ala berfirman:

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Disebut dengan bulan haram karena pada bulan tersebut diharamkan maksiat dengan keras, begitu pula pembunuhan. Demikian kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam kitab beliau Taisir Al Karimir Rahman.

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata:

”Dinamakan bulan haram karena dua makna: pertama ada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan."

Baca Juga: Bolehkah Sholat Isya Disatukan dengan Tahajud? Ini Jawaban Buya Yahya

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu.

"Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36).***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini