Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Hal Tentang Puasa Syawal yang Harus Diketahui

- 4 Mei 2022, 13:04 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official

Baca Juga: Puasa Syawal atau Dahulukan Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan?

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

"Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)." (QS Al An'am 160)

"Berdasarkan perhitungan di atas, puasa 30 hari selama Ramadhan dikalikan balasan 10 kali lipat menjadi 300 hari. Kemudian ditambah 6 hari dikalikan sepuluh, menjadi 360 hari," ujar Ustadz Adi Hidayat.

"Itu hadiah untuk umat Nabi Muhamad Saw," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

2. Cara Melakukan Puasa Syawal

Dalam hadist disebutkan kata 'tsuma' yang menurut Ustadz Adi Hidayat diterjemahkan, puasa Syawal dapat dilakukan dalam dua cara: berurutan atau selang-seling. Yang terpenting dilakukan masih dalam bulan Syawal.

Baca Juga: Jadi Makanan Khas Lebaran di Indonesia, Ini Sejarah Ketupat dan Maknanya

3. Dianjurkan Bayar Utang Puasa Dulu

"Dalam surat Al Baqarah ayat 184, orang yang berutang puasa harus membayarnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah