Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Hal ini didasari oleh firman Allah:
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ﴾
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.....” (QS. Al-Baqarah: 185)
Baca Juga: Buya Yahya Menjawab, Kenapa Malam 16 Ramadhan Baru Dianjurkan Baca Qunut Saat Sholat Witir?
Praktik Jibril ‘alaihissalam yang mengkhususkan Ramadan untuk mengajari Nabi Muhammad SAW sebulan penuh menunjukkan akan keistimewaan Al-Qur’an, dan juga ditambah dengan praktik para salaf yang sangat bersemangat dalam membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan.
3. Qiyamullail atau Sholat Malam
Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang shalat malam di lailatulqadar dengan penuh iman dan rasa harap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperbanyak shalat malam di malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.