Beliau melakukannya hari pertama, kedua, dan ketiga. Makmum yang berada di belakangnya bertambah banyak.
Namun, malam Ramadhan selanjutnya, Rasulullah tidak keluar-keluar rumah. Padahal para sahabat sudah menunggunya untuk berjamaah sholat tarawih.
"Aku tahu kalian menunggu-nunggu. Namun, jika aku keluar, aku khawatir ini menjadi wajib dan memberatkan kamu," ujar Rasulullah Saw keesokan harinya.
Baca Juga: Sudah Shalat Witir Setelah Tarawih, Bolehkah Shalat Tahajud? Ini Jawaban Buya Yahya
Jadi, saat itu Rasulullah tidak berjamaah bukan karena lebih baik sholat tarawih sendirian. Namun, beliau khawatir umat Islam akan menanggap sholat ini wajib hukumnya.
Sholat tarawih berjamaah sendiri mulai dihidupkan kembali pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab. Tidak ada sahabat yang menyanggahnya. Mereka meyakini, ini lebih baik daripada dilakukan sendiri-sendiri. ***