Pertanyaannya, membahayakan menurut siapa?
Jika Kiai atau Ulama yang menyebutkan rokok berbahaya, tentu saja tidak berkompeten. Yang menyatakan bahaya rokok, haruslah dokter yang memahami ilmu kesehatan. Secara tegas, hampir semua dokter sepakat rokok membahayakan.
Baca Juga: Turunkan Risiko Penularan Covid-19 dari Rokok, Jakarta Punya Aturan Ini
"Berdasarkan pernyataan dokter yang ahlinya, maka keluar fatwa yang menjelaskan keharaman merokok," ujar Buya Yahya.
Ulama pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini melanjutkan, produsen rokok sendiri yang setuju menuliskan di kemasan: rokok membunuhmu.
Mereka, menurut Buya Yahya, sesungguhnya orang-orang pintar. Tidak mungkin mau menuliskan, jika pernyataan merusak kesehatan tidak benar.
Buya Yahya meminta pendengar ceramahnya untuk menginsyafi, bukan memandang dari hawa nafsu.
Baca Juga: Buya Yahya Tanggapi Tren Ikoy-Ikoyan, Arief Muhammad: Adem Dengernya
"Berdoa saja, jauhkan saya dari merokok dengan kasih sayang," ujar Buya Yahya.
Minimal jika bukan untuk diri sendiri, berdoa agar anak cucu tidak merokok semuanya," sambung Buya Yahya.