Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah Bid’ah, Ini Kata Buya Yahya

- 6 Agustus 2021, 12:02 WIB
Doa akhir dan awal tahun Islam menurut Buya Yahya bukan bid'ah.
Doa akhir dan awal tahun Islam menurut Buya Yahya bukan bid'ah. /Foto: Tangkap layar kanal YouTUber Al Bahjah/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebentar lagi umat Islam akan menyambut tahun baru 1 Muharram 1443 Hijriah.

Doa akhir dan awal tahun sering dibaca umat Islam orang jelang akhir tahun dan pada awal tahun Hijriah.

Namun, sebagian kalangan mengatakan bahwa doa akhir dan awal tahun Hijriah adalah bid’ah karena tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Baca Juga: 1 Muharram 1443 H Jatuh Tanggal 10 Agustus 2021, Ini Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Islam

KH Yahya Zainul Ma'arif atau lebih akrab disapa Buya Yahya, menjawab persoalan tersebut.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon tersebut menjawab pertanyaan tadi melalui kanal YouTube Al Bahjah yang dikutip SeputarTangsel.Com.

“Inovasi ibadah yang sudah ditentukan tidak boleh,” ujar Buya Yahya tegas, dalam video yang diunggah pada 12 September 2018 itu.

Buya Yahya menjelaskan, yang dimaksudkan inovasi ibadah (bid'ah), misalnya gerakan dalam sholat. Meski seorang ahli senam, rukuk tidak boleh diganti dengan gerakan senam lain.

Baca Juga: Keistimewaan Puasa Asyura di Tanggal 10 Muharram, Begini Niatnya

Namun ada ibadah yang dibebaskan pelaksanaannya. Misalkan perintah untuk berdzikir.

Berdasarkan arti katanya, dzikir adalah mengingat Allah. Tidak ada ketentuan waktu seseorang boleh melakukannya. Bacaan dzikir juga boleh apa saja.

Begitu pula dengan doa. Allah memerintahkan manusia untuk berdoa jika menginginkan sesuatu, niscaya akan dikabulkan.

“Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah) ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.” (Al-Qur'an Surat Al Baqarah: 186)

Baca Juga: 15 Link Twibbon Tahun Baru Islam, Rayakan 1 Muharram 1443 Hijriah Lewat Filter Foto

"Tuhanmu berkata, ‘Memohonlah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan permohonanmu.” (Al-Qur'an Surat Ghafir: 80)

Jadi, simpul Buya Yahya, tidak ada batasan dalam doa. Setiap orang bisa berdoa sesuai kebutuhannya.

“Ada hadits yang mengisahkan berdoalah untuk memperbaiki sandal dan itu shahih,” ujar Buya Yahya berkisah.

Meski demikian, ada batasan yang harus diingat, tidak boleh mengubah doa yang sudah diajarkan Rasulullah. Tentu saja, berdoa dengan kalimat yang diajarkan Rasulullah lebih dianjurkan.

Baca Juga: Sejarah Nama-Nama Bulan Pada Kalender Hijriah, dari Muharram hingga Dzulhijjah

Namun, para ulama seperti Imam Syafi’i selalu mempunyai doa khusus, yang kemudian dibukukan menjadi kumpulan doa.

Terkait dengan doa di akhir dan awal tahun, Buya Yahya menegaskan, itu tidak termasuk inovasi ibadah dan boleh dilakukan.

Doa juga tidak terikat waktunya, boleh dibaca pagi, siang, atau malam. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini