Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah, Jangan Lupa Jumlah Takbir

- 19 Juli 2021, 23:50 WIB
Ilustrasi sholat Idul Adha di lapangan terbuka sebelum pandemi. Saat ini, di wilayah PPKM Darurat, sholat Idul Adha dianjurkan dilakukan di rumah.
Ilustrasi sholat Idul Adha di lapangan terbuka sebelum pandemi. Saat ini, di wilayah PPKM Darurat, sholat Idul Adha dianjurkan dilakukan di rumah. /Foto: Seputar Tangsel/Sugih Hartanto/

SEPUTARTANGSEL.COM – Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Satgas Penanganan Covid-19 merilis aturan baru terkait kegiatan dan mobilitas masyarakat saat libur Idul Adha 2021.

Dengan aturan baru ini, aktivitas sholat Idul Adha, penyembelihan kurban dan silaturahmi Idul Adha, dibedakan berdasarkan status masing-masing wilayah.

Sebagaimana diungkapkan Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19, kegiatan peribadatan Idul Adha 1442 Hijriah ditiadakan untuk wilayah yang berstatus PPKM Darurat, PPKM Mikro Diperketat, kabupaten atau kota zona merah dan oranye Non PPKM Darurat.

Baca Juga: Besok Idul Adha, 5 Artis Ini Siapkan Hewan Kurban Ukuran Jumbo

Ibadah sholat Idul Adha untuk wilayah dengan status tersebut dilakukan di rumah, dan masyarakat dihimbau untuk melakukan silaturahmi secara virtual.

Dalam situasi normal sebelum pandemi, umat Islam menjalankan sholat Idul Adha di masjid atau di lapangan terbuka. Jika tidak ada halangan seperti hujan, sholat id lebih afdhol (utama) dilaksanakan di tanah yang lapang.

Seperti yang Abu Sa'id Al Khudri katakan,

"Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang." (H.R. Bukhari no.956 dan Muslim no. 889).

Baca Juga: Satgas Covid-19 Rilis Aturan Baru, Sholat Idul Adha Tergantung Status Wilayah

Namun, saat ini, umat Islam diminta menjalankannya di rumah masing-masing demi mencegah penularan Covid-19.

Kalangan ulama menjelaskan, tata cara menjalankan sholat Idul Adha di masjid, di lapangan dan di rumah tidak ada bedanya.

Meski rutin menjalankannya setiap tahun, kadang sebagian umat Islam lupa tata cara melaksanakannya.

Berikut ini SeputarTangsel.Com rangkum dari berbagai sumber, agar kita siap melaksanakannya besok sesuai syariat.

Waktu pelaksanaan sholat Idul Adha

Menurut mayoritas ulama dari berbagai madzhab, sholat Idul Adha bisa dilaksanakan mulai dari matahari setinggi tombak sampai matahari bergeser ke barat.

Dalam waktu pelaksanaannya, sholat Idul Adha lebih awal dibandingkan Idul Fitri, sehingga orang-orang bisa bersegera menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: Dokter Tompi Peringatkan yang Bersikeras Sholat Idul Adha

Berangkat menuju tempat salat Idul Adha

Sebelum menuju ke lokasi sholat idul Adha, dianjurkan untuk mandi, berhias diri dan mengenakan pakaian terbaik, dan tidak makan terlebih dahulu.

Meski saat ini sholat Idul Adha dilaksanakan di rumah sendiri, persiapan seperti mandi, berhias diri dan mengenakan pakaian terbaik serta tidak makan terlebih dahulu juga tetap dijalankan. 

Berbeda dengan sholat Idul Fitri yang jemaah dianjurkan lebih dulu makan dan minum sebelum berangkat ke tempat sholat.

Dengan tidak makan sebelum sholat Idul Adha, hewan kurban bisa cepat disembelih dan dinikmati dagingnya segera setelah sholat id.

Sebelum masuk waktu sholat, bertakbirlah sambil menunggu waktu sholat. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar,

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berangkat sholat Id (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat suara membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar)."

Baca Juga: Minta Sholat Idul Adha 1442 Hijriah Digelar di Rumah, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Itu Juga Mushalla

Disyariatkan takbir dilakukan dengan menegeraskan suara. Lafazh takbirnya adalah,

“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya)”

Para wanita dan anak kecil juga patut diajak melakukan sholat id. Adab-adab wanita ketika menjalankan sholat Idul Adha di rumah ini tetap harus diperhatikan, sama seperti ketika sholat Idul Adha di lapangan, yaitu tidak berhias diri berlebihan dan tidak memakai harum-haruman.

Tata cara salat Idul Adha

Berbeda dengan sholat fardhu (wajib), tidak ada sholat sunnah rawatib (sholat sunnah qabliyah dan ba'diyah) sebelum melaksanakan sholat id. Adzan dan Iqomah pun ditiadakan.

Sama seperti sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha berjumlah dua rakaat.

Sholat dimulai dengan takbiratul ihrom, kemudian bertakbir sebanyak tujuh kali takbir (selain takbiratul ihrom) sebelum membaca Al Fatihah.

Mengangkat tangan di saat takbir-takbir ini dibolehkan, sebagaimana dicontohkan oleh Ibnu 'Umar.

Ibnul Qayyim mengatakan, "Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir".

Baca Juga: Aturan Idul Adha Selama PPKM Darurat di Tangerang: Sholat Id di Rumah, Sembelih Qurban di RPH

Di antara takbir-takbir ini tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.

“Subhanallah wal hamdulillah wa  laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).”

Bacaan selain ini boleh dibaca, asalkan tetap berisi pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Setelah tujuh takbir dikumandangkan, Surat Al Fatihah dibacakan dan dilanjutkan dengan surat lainnya.

Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah surat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al Qomar pada rakaat kedua. 

Selesai membaca surat, dilanjutkan dengan gerakan sholat biasa seperti ruku, i'tidal, sujud, dan seterusnya.

Baca Juga: Qurban Pertama di Masa Rasulullah Muhammad SAW, Ini Sejarah Idul Adha

Rakaat kedua diawali dengan takbir, dan dilanjutkan dengan bertakbir lima kali takbir (selain takbir bangkit dari sujud).

Seperti rakaat pertama, dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Sholat id diakhiri dengan gerakan lainnya hingga salam.

Setelah Sholat Id dilaksanakan

Usai sholat id dilaksanakan, imam berdiri untuk menyampaikan khutbah Idul Adha, dengan sekali khutbah (bukan dua kali seperti di sholat Jum'at).

Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam berkhutbah di atas tanah tanpa mimbar, dan mengakhirinya dengan ucapan hamdalah.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Menetapkan Idul Adha Jatuh pada 20 Juli 2021

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan sholat id sebelum khutbah.” (H.R. Bukhari no. 963 dan Muslim no. 888).

Jemaah boleh memilih mengikuti atau meninggalkan khutbah. Seperti yang diriwayatkan Abu Daud dan Ibnu Majah, Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Aku saat ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silahkan ia duduk. Siapa yang ingin pergi, silahkan ia pergi.”

Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x