Baca Juga: Idul Adha Sudah Dekat, Ini Keutamaan Menyembelih Kurban
Perintah melaksanakan penyembelihan qurban diterima dan mulai dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah atau tepatnya 624 Masehi. Tahun yang sama di mana umat Islam juga mendapat perintah untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Tahun tersebut, karena pemerintahan Islam di Madinah baru memasuki tahun ke-2, banyak tantangan yang diterima Rasulullah dan umatnya.
Di bulan Ramadhan terjadi Perang Badar. Kemudian di bulan Syawal ada konflik dengan kaum Yahudi.
Jadi, menurut ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa ar-Rusul wa al-Muluk momentum Idul Adha dijadikan sebagai saat umat Islam bersuka cita dan bersyukur, meski kondisi masih sulit. Hal ini juga menunjukkan kekuatan Islam.
Baca Juga: 4 Kriteria Hewan Kurban Agar Sah Menurut Ajaran Islam
Dalam kitab hadits Shahih Imam Bukhari dijelaskan, Rasulullah melaksanakan sholat Idul Adha terlebih dahulu sebelum melaksanakan qurban.
Rasulullah shalat berjamaah di tanah lapang milik sahabat bernama Hakim bin al-Ada.
Rasulullah berangkat shalat melalui rumah-rumah kayu dan pulang melewati jalan yang berbeda, di mana ada rumah Amr bin Yasir. Hal tersebut dilakukan Nabi Muhammad Saw untuk memperluas syiar Islam.
Ahli Hadits Ibnu Majah meriwayatkan, setelah sholat Idul Adha, Rasulullah menyembelih hewan qurban yang pertama. Beliau menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih hitam dan bertanduk. ***