Makna dan Keistimewaan Lailatul Qadar Yang Harus Diketahui

- 30 April 2021, 10:27 WIB
Ilustrasi Lailatul Qadar
Ilustrasi Lailatul Qadar /Sumber: Freepik/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Ramadhan 1442 Hijriyah sudah memasuki hari ke-18. Itu pertanda, bahwa sebentar lagi bulan penuh berkah ini akan terlewati.

Di malam-malam terakhir, banyak muslimin meningkatkan ibadah untuk meraih Lailatul Qadar.

Apa itu Lailatul Qadar? Berikut penjelasan singkatnya yang dilansir SeputarTangsel.com dari Channel Youtube Adi Hidayat Offcial.

Baca Juga: Benarkah Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan?

Baca Juga: Ibadah Puasa Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Simak Penjelasannya

Makna Lailatul Qadar

Lailatul Qadar terdiri dari dua kata bahasa Arab, Lailatul dan Qadar. Lailatul artinya malam yang istimewa. Sementara qadar adalah ketetapan atau ketentuan Allah untuk manusia dan seluruh ciptaannya.

Ketentuan tersebut ada dua hal, yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.

Ajal dan rezeki merupakan qadar yang tidak dapat diubah. Sejak manusia belum dilahirkan, batas usianya sudah ditetapkan.

Baca Juga: Mengenal Siti Khadijah Kubra, Cinta Pertama Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Ingat Kata Kementerian Agama, Membangunkan Sahur Perlu Dengan Santun Lho

Begitu pula dengan rejeki. Apapun yang dilakukan manusia tidak akan mengubah jumlah rezeki yang diterimanya.

Namun, umur merupakan manfaat yang dapat dilakukan manusia dalam perjalanan hidup menempuh batasan umur. Cara mengisi umur, diserahkan kepada masing-masing manusia.

Dalam surat Ar Ra'd ayat 11 dijelaskan, bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka sendiri tidak mengubahnya.

Yang paling dekat dari maksud ayat di atas adalah seseorang yang ingin pintar harus belajar, ingin menjadi dokter atau guru harus ikhtiar, dan sebagainya.

Baca Juga: Masih Makan Saat Imsak dan Adzan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat

Baca Juga: Tokoh Pejuang Perempuan Inspirasi Untuk Muslimah Memantaskan Diri, Simak Caranya

Keistimewaan Lailatul Qadar

Keistimewaan Lailatul Qadar, dijelaskan dalam Qur’an surat Al Qadr (97) ayat 1 sampai 5:

“Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Quran pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turun malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahtera lah malam itu sampai terbit fajar.”

Dari surat di atas paling tidak ada 5 keistimewaan Lailatul Qadar.

Baca Juga: Agar Puasa dan Ibadah Ramadhan Tetap Semangat, Ini Doa yang Diajarkan Nabi

Baca Juga: Potensi Zakat Muslim Indonesia Capai Rp300 Triliun, Baznas dan BSI Bersinergi Kelola

Pertama, malam diturunkannya Al Quran. Hal ini dijelaskan dalam konteks bagaimana kitab suci umat Islam ini turun secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke langit terendah sekaligus 30 juz.

Kedua, malam lebih baik dari seribu bulan yang jika dihitung jumlahnya lebih dari 83 tahun. Umat muslim yang berhasil meraihnya akan mendapatkan pahala ibadahnya selama 83 tahun.

Ketiga, malam di mana seluruh malaikat beserta pemimpinnya, JIbril turun ke bumi. Itu sebabnya, digambarkan malam ini tenang, bahkan desir angin saja tidak terdengar.

Keempat, manusia yang dapat meraih malam ini akan mendapatkan kesejahteraan hingga terbit fajar.

Baca Juga: Hadis-Hadis Nabi Seputar Keistimewaan Puasa (Seri 1)

Baca Juga: Catat, Arab Saudi Beri Syarat Umrah dan Sholat di Dua Masjid Suci

Hubungan Lailatul Qadar dengan Nuzulul Quran

Dalam penjelasannya, Ustadz Adi Hidayat tidak mengaitkan Lailatul Qadar dengan waktu turunnya Al Quran. Namun, hubungan berdasarkan makna dan fungsi Al Quran.

Sesuai hal tersebut, Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam menjalankan qadarnya hingga meraih kemuliaan manusia berpedoman kepada Al Quran. Sebuah kitab suci yang lengkap, menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia sejak belum lahir hingga kiamat. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini