Begini Cara Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah, Menurut Ustadz Adi Hidayat

24 Juni 2022, 19:50 WIB
Begini Cara Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah, Menurut Ustadz Adi Hidayat /Tangkap layar YouTube/Adi Hidayat Official.

SEPUTARTANGSEL.COM - Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu bulan haram, yakni bulan di mana pahala dilipatgandakan.

Muhammadiyah telah menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada 30 Juni, atau sekitar 5 hari lagi.

Sejalan dengan itu, umat Islam perlu mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Dzulhijjah, yakni sholat, bersedekah, membaca Al Quran dan puasa.

Baca Juga: Luar Biasa! Ini Pahala Puasa 9 Hari di Bulan Dzulhijjah, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustad Adi Hidayat mengungkapkan di bulan Dzulhijjah terdapat puasa istimewa yakni puasa Arafah.

"Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang punya keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya," ujar Ustad Adi Hidayat dikutip SeputarTangsel.com dari channel YouTube Sirathul Mustaqim, Jumat 24 Juni 2022.

Umat Islam dapat memulai puasa sejak tanggal 1 Dzulhijjah.

"Puasa sunnah dapat dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Bagi yang tidak biasa berpuasa sunnah, puasa sejak tanggal 1 Dzulhijjah dapat menjadi latihan sebelum masuk puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah," ungkapnya.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Arafah, Tata Cara dan Niat, Simak Penjelasannya

Apalagi untuk anak-anak yang hendak menjalankan puasa sunnah, dapat dimulai sejak tanggal 1 sebagai latihan.

"Kalau anak-anak latihan puasa, bukanya boleh sampai Ashar,"ungkapnya.

Namun untuk orang dewasa puasa sunnah di bulan Dzulhijjah seperti layaknya puasa Ramadhan, dilaksanakan penuh satu hari.

Puasa dimulai sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu maghrib). Niat puasa dalam hati dikerjakan sejak malam hari sebelum berpuasa dan disunnahkan untuk makan sahur.

Baca Juga: Jangan Asal Sembelih, Ini Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Syariat Islam

"Kemudian ibadah puasa dibarengi dengan ibadah sholat wajib dan sunnah, bersedekah dan membaca Al Quran," ungkapnya.

Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya, seperti dipaparkan dala, hadist:

"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”

Para sahabat bertanya:
“Tidak pula jihad di jalan Allah?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Baca Juga: Benarkah Jin Qorin Mendampingi Kita Saat Sholat Sendirian? Buya Yahya Jelaskan Begini

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim). Mengenai hadits ini, Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

“Sepuluh hari awal Dzulhijjah seluruhnya adalah hari yang mulia dan dimuliakan, di dalamnya dilipatgandakan (pahala) amalan dan disunnahkan bersungguh-sungguh ibadah pada waktu tersebut.” (Al Mughni, 4: 443).

Yang menjadi dalil keutamaan puasa pada awal Dzulhijjah adalah hadits dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Baca Juga: Qurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Begini Menurut Buya Yahya

Kata Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah bahwa di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar.

Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Lebih-lebih puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya. Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler