Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Tepat Puasa Syawal, Berurutan atau Boleh Selang-seling?

6 Mei 2022, 07:20 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara melakukan puasa Syawal /Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official

SEPUTARTANGSEL.COM - Alhamdulillah lebaran sudah tiba setelah umat Islam berpuasa satu bulan penuh di Ramadhan.

Setelah Ramadhan, umat Islam disunnahkan oleh Rasulullah Saw untuk mengerjakan puasa Syawal. Puasa ini bertujuan untuk menyempurnakan yang sudah dilakanakan sebelumnya.

Bahkan, dalam sebuah hadist disebutkan, barang siapa yang puasa Ramadhan dan menambahnya dengan 6 hari Puasa Syawal, maka dia seperti puasa satu tahun.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Hal Tentang Puasa Syawal yang Harus Diketahui

Dalam penjelasan Ustadz Adi Hidayat dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official yang tayang 3 Mei 2022, setiap kebaikan pahalanya 10 kali lipat. 

Jadi, jika 30 hari di bulan Ramadhan secara matematis dihitung 300 hari. Ditambah 6 hari puasa Syawal, maka menjadi 300 ditambah 60 hari, yakni 360 hari. Angka itu berarti seperti puasa satu tahun.

Lalu bagaimana sebenarnya puasa Syawal dilaksanakan? Harus berurutan atau boleh selang-seling?

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ‏"

Man shooma Rhomadoona tsumma atba'ahu sittah min syawaali kaana kashiyamid dahri.

Baca Juga: Puasa Syawal atau Dahulukan Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan?

Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).

"Ada kata tsumma dalam hadist tentang Puasa Syawal. Itu artinya, puasa dapat dilakukan dengan dua cara," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Dua cara yang dimaksud, bisa berurutan langsung selesai 6 hari atau selang-seling. Yang penting masih dilakukan di bulan Syawal.

Baca Juga: Dua Tahun Tak Gelar Sholat Id, Jemaah Masjid Istiqlal 1 Syawal 1443 H Membludak

Dua cara di atas menurut Ustadz Adi Hidayat memudahkan umat Islam. Jika sedang silaturahim dan dijamu tuan rumah, maka dia boleh berbuka alias tidak puasa. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler