Raih Malam Lailatul Qadar, Anjuran Ustadz Firanda Adirja Saat Masuki 10 Hari Terakhir Ramadhan

20 April 2022, 21:25 WIB
Raih Malam Lailatul Qadar, Anjuran Ustad Firanda Adirja Saat Masuki 10 Hari Terakhir Ramadhan /Pixabay.com/ @surgull01/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ustadz Firanda Adirja mengatakan bahwa salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah, bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar.

Malam lailatul qadar ibarat bonus terbesar dari Allah SWT bagi hambaNya yang beriman dan bertakwa.

Untuk hamba bertaqwa, Allah SWT telah menyiapkan malam penuh berkah yang lebih baik dari pada seribu bulan. Keistimewaan lailatul qadar telah dijelaskan dalam Firman Allah SWT:

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Sholat Witir Lengkap dengan Artinya untuk 15 Hari Terakhir Ramadhan

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar," Surat Al Qadar ayat 3-5.

Ustad Firanda mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya, orang yang mendapatkan lailatul qadar mendapatkan pahal kebaikan yang lebih baik dari seribu bulan.

Maka tiap muslim berharap bisa memperoleh malam lailatul qadar dengan memperbanyak amal ibadah di malam-malam itu.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Hal Salah yang Sering Dilakukan Saat Sholat Tarawih

Malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Pada Ramadhan 2022, Hari Kamis 21 April 2022 telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Berikut ini adalah beberapa amalan sepuluh hari terakhir yang disunnahkan Rosul, dikutip SeputarTangsel.com dari bekalislam.firanda,com pada Rabu 20 April 2022.

Baca Juga: Zaidul Akbar Puji Dibran, Imam Muda Usia 16 Tahun di Masjid Kota Aceh: Suaranya Mirip Tokoh Islam di Sudan

Menurut Ustad Firanda Adirja, mengerjakan amalan-amalan ini maka berpeluang meraih Lailatul Qadar

1. Iktikaf

Amalan ini adalah kondisi terbaik untuk bertemu malam lailatulqadar, karena iktikaf adalah kondisi seseorang yang melazimi masjid, dan berdiam diri di masjid sudah merupakan ibadah tersendiri.

Bahkan, sebagian ulama mengatakan bahwa seseorang yang dalam kondisi tidur pun tetap bisa mendapatkan pahala karena sedang beriktikaf. Jika yang demikian bisa menjadikan seseorang mendapatkan pahala, maka jika disertai dengan ibadah-ibadah yang lain tentu mendatangkan pahala yang lebih banyak lagi.

Yang terpenting dari iktikaf adalah putus hubungan dengan makhluk dan fokus beribadah kepada Allah.

Baca Juga: Lebih Baik Sholat Tarawih Berjamaah atau Sendiri? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Adapun durasi waktu iktikaf telah kita bahas pada pembahasan yang telah lalu, yang terbaik adalah beriktikaf sepuluh hari terakhir secara penuh, namun jika tidak mampu maka bisa beberapa hari saja, atau bisa siang dan malam saja, atau beberapa waktu saja, yang penting berniat ketika hendak beriktikaf dan memperhatikan adab-adab beriktikaf.

2. Membaca Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Hal ini didasari oleh firman Allah:

﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ﴾

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.....” (QS. Al-Baqarah: 185)

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab, Kenapa Malam 16 Ramadhan Baru Dianjurkan Baca Qunut Saat Sholat Witir?

Praktik Jibril ‘alaihissalam yang mengkhususkan Ramadan untuk mengajari Nabi Muhammad SAW sebulan penuh menunjukkan akan keistimewaan Al-Qur’an, dan juga ditambah dengan praktik para salaf yang sangat bersemangat dalam membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan.

3. Qiyamullail atau Sholat Malam

Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

 “Barang siapa yang shalat malam di lailatulqadar dengan penuh iman dan rasa harap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperbanyak shalat malam di malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Pendapat sebagian ulama mengatakan lebih baik membaca Al-Qur’an dalam kondisi shalat. Apabila tidak mampu karena hafalan tidak banyak, maka diperbolehkan untuk membuka mushaf agar bisa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sholat

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan, Ini Catatan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal .

4. Membangunkan istri, keluarga, dan anak-anak

Ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad sebagai bentuk ibadah.

Bukankah kita juga ingin memasuki surga bersama mereka?

Maka sudah sepantasnya seseorang tidak lupa untuk mengajak istri serta keluarganya untuk beramal di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, karena mereka adalah aset-aset kita untuk beramal.

Baca Juga: Lupa Mandi Wajib hingga Imsak Usai Hubungan Intim Antara Suami Istri, Sahkah Puasanya? Ini Kata Buya Yahya

5. Bersedekah

Bersedekah di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan adalah pendapat imam Nawawi rahimahullah.

Ia berpendapat demikian berdasarkan keumuman hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu

,كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أجْوَدَ النَّاسِ، وكانَ أجوَدُ ما يَكونُ في رَمَضَانَ

“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan puncak kedermawanannya adalah di bulan Ramadan.”

Di zaman era globalisasi sekarang ini wasilah untuk bersedekah sangatlah banyak, sehingga mudah dilakukan dimana saja***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler