SEPUTARTANGSEL.COM – Dalam ilmu kedokteran ada yang disebut penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang disebabkan makanan. Contoh penyakit ini, antara lain diabetes, stroke, dan asam urat.
Selain mayarakat pada umumnya, banyak pendakwah juga sakit. Bahkan, di usia muda sekitar 30 tahun.
Dokter Zaidul Akbar menyebutnya sebagai penyakit karena ketidakpahaman mengenai manakan. Karena itu, Dokter Zaidul Akbar yang juga merupakan pelopor Jurus Sehat Rasulullah (JSR) ini mengingatkan, sesekali pendakwah membahas kitab tentang makanan.
Baca Juga: Kiat Jaga Kesehatan Selama Pandemi Covid-19, Dokter Zaidul Akbar: Jaga Pencernaan, Ini Caranya
“Setelah sekali bahas kitab tentang makanan dalam kesehatan Islam dan para ilmuwan, camilan kita akan langsung berubah,” ujar Dokter Zaidul Akbar sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @zaidulakbar yang dibagikan 9 September 2021.
Menurut Zaidul Akbar, pembahasan makanan dalam Islam, baik dari Al-Qur'an dan hadits serta pra ilmuwan muslim ternyata sangat banyak.
Mereka membahas bagaimana makanan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Bahkan, makanan di surga juga ada pembahasannya.
“Semoga perlahan-lahan khazanah ilmu ini bisa kita angkat untuk disampaikan kepada umat,” sambung Dokter Zaidul Akbar.
Baca Juga: Ingin Bahagiakan Istri? Ini 3 Tips Mudah Kecilkan Perut Ala Zaidul Akbar
Zaidul Akbar bercerita tentang gurunya yang pernah pergi ke rumah sakit mengunjungi salah seorang rekan yang sedang sakit.
“Ustadz yang sakit itu menyampaikan, bahwa kita sudah banyak membahas kitab fikih, mu'amalah, dan ilmu syar'i lainnya. Namun, kita masih jahil dalam membahas kitab mengenai makanan dan kesehatan dalam Islam,” ujar Zaidul Akbar.
Ustadz yang sedang sakit tersebut dikabarkan meninggal dunia karena sakitnya, dengan pesan mendalam untuk giat juga mempelajari makanan dalam Islam.
Baca Juga: Ingin Wajah Glowing dan Segar Tanpa Make Up? Ini Tips dari Dokter Zaidul Akbar
Sang dokter yang banyak menyarankan cara mengatasi penyakit secara alami ini menyebutkan sebuah fenomena, di mana para pendakwah, ustadz-ustadz, dan para ahli ilmu bermasalah dengan kesehatannya.
“Keluhan dan penyakit, ashbab (karena-red) ketidakpahaman mengenai makanan. Ada makanan yang perlu dikuatkan dan yang harus dikurangi,” ujar Zaidul Akbar.
“Sedih dan sayangnya, belum selesai menuntut ilmu syar’i, (pendakwah) sudah berlimpah penyakit di usia 30 tahun, bahkan sebelumnya. Usia akhirnya lebih banyak dihabiskan untuk mengurus penyakit daripada yang lain. Padahal penyakit bisa dicegah dengan sedikit saja memperbaiki pola makan,” pungkas Dokter Zaidul Akbar. ***