Ada Muazin dalam Sholat Idul Adha Presiden Jokowi di Istana, Ini Pesan Tuan Guru Bajang

22 Juli 2021, 20:44 WIB
Tuan Guru Bajang atau KH Dr. Muhammad Zainul Majdi, ulama yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) /Foto: Instagram @tuangurubajang/

SEPUTARTANGSEL.COM – Presiden Jokowi, pada hari Selasa 22 Juli 2021 menceritakan pelaksanaan sholat Idul Adha yang dilakukan di halaman Istana Presiden Bogor.

Lewat cuitan di akun resmi @jokowi, Presiden menuliskan adanya muazin atau orang yang mengumandangkan azan.

Hal itu kemudian banyak mendapat komentar dari netizen di kolom komentar.

Baca Juga: Moeldoko Ucapkan Selamat Idul Adha sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Rachland Nashidik Sebut Tuna Etika

Melihat adanya komentar yang mengarah kepada bully atau tertawaan kepada Presiden Jokowi, Tuan Guru Bajang (TGB) ikut bersuara.

Apalagi, kata Tuan Guru Bajang, juga banyak pertanyaan tentang hal itu ditujukan kepada dirinya.

Pada unggahan di akun Instagramnya, Tuan Guru Bajang yang bernama lengkap Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi membagikan foto tangkapan layar Twitter Presiden Jokowi.

“Salat Idul Adha pagi ini di halaman istana Bogor dengan jamaah terbatas. Bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Pasmpampres,” tulis akun Twitter @jokowi.

Kata ‘muazin’ dalam tangkap layar cuitan @jokowi itu digarisbawahi oleh TGB.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah, Jangan Lupa Jumlah Takbir

“Banyak komen terkait kata ‘muazin’ dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di Twitter. Tidak sedikit yang membully dan menertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id, sehingga tidak perlu muazin,” ujar TGB dalam caption unggahan setelah mengucapkan salam.

Menurut TGB, banyak pertanyaan pula yang masuk kepadanya melalui pesan pendek (SMS) dan WhatsApp. Semua mempertanyakan hukum azan sholat Id.

TGB kemudian mengutip tulisan Imam Nawawi RA dalam Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Imam Syafi’i. Kutipan juga dishare dalam bentuk foto dalam feed Instagram TGB yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Baca Juga: Dokter Tompi Peringatkan yang Bersikeras Sholat Idul Adha

“Imam Syafi’i dan Ashab (para tokoh utama Madzhab Syafi’i) mensunnahkan ucapan: Ash-Shalatu jamiah (saat shalat Id) berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana. Imam Syafi’I mengatakan dalam bukunya Al-Umm: Aku suka apabila imam memerintahkan Muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, As-Shalatu jamiah,” tulis TGB dalam penjelasan awalnya.

Selanjutnya, TGB megatakan muazin ada dalam sholat Id. Hanya saja mereka tidak menyerukan azan. Yang biasa diucapkan dengan keras dan mengajak orang berkumpul dalam sholat Id adalah ‘As-shalatu jamiah’.

“Pesan untuk diri saya dan kita semua, mari beragama dengan kejernihan dan kerendahan hati. Jauhkan diri dari dari sifat gampang menyalahkan apalagi menghina orang lain,” ujar TGB di akhir caption tegas tetapi tetap lembut.

Baca Juga: Qurban Pertama di Masa Rasulullah Muhammad SAW, Ini Sejarah Idul Adha

Pesan tersebut kemudian mendapat sambutan luar biasa dari netizen yang membacanya. Kolom komentar hampir semua diisi dengan terima kasih atas penjelasannya yang disertai pujian.

“Pesannya sangat bijak dan mudah dipahami. Terima kasih Tuan Guru,” ujar @ima_dezamon turut memberikan komentar yang senada dengan banyak lainnya. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler