Bacaan Doa Qunut dan Artinya, Dibaca Mulai Malam ke-16 Ramadhan

2 Mei 2021, 20:14 WIB
Suasana shalat berjamaah dengan menjaga jarak di masa pandemi Covid-19. /Foto: Antara/ M.Agung Rajasa/

SEPUTARTANGSEL.COM – Saat tarawih berjamaah malam ke-16 Ramadhan, Anda akan merasakan perbedaan.

Pada rakaat terakhir shalat witir, setelah iktidal, makmum mengikuti imam membaca doa qunut.

Menurut madzhab Imam Syafi'i, membaca doa qunut saat shalat witir hukumnya sunah. Hal tersebut sesuai dengan riwayat Abu Dawud ra:

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Kemendikbud Ristek Berbenah, Gara-gara Ini

“Bahwasanya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama (dengan imam) Ubay bin Ka’b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali di separuh yang kedua (malam 16 Ramadhan hingga seterusnya).”

Dari riwayat Ibnu Majjah dari Hasan bin Ali berkata, “Kakekku, Rasulullah Saw mengajariku beberapa kalimat yang aku baca ketika qunut dalam shalat witir.”

Hal di atas ditegaskan oleh Imam al-Nawawi dalam kitab al-Adzkar, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari laman NU.

Baca Juga: PNS Ajukan Petisi Online Soal THR dan Gaji 13 plus Tukin, Ferdinand Hutahaen: Sudah Sesuai Kinerjanya?

“Disunahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan, demikian menurut madzhab Syafi'i,” ujar Imam al-Nawawi dalam tulisannya.

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinii fii man hadait, wa ‘afini fiman ‘afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a’thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha ‘alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya’izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta’alait, fa lakal hamdu a’la ma qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia, 2 Mei 2021, Total Terkonfirmasi Capai 1.677.274, Tambah 4.394 Orang

Artinya:

"Ya Allah, tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan.

Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta dan TNI-Polri Awasi Kerumunan Pasar Tanah Abang Secara Ketat

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepadaMu.

Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya." ***

 

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler