Donald Trump Sedang Asyik Pidato, Sejumlah Televisi AS Mendadak Menyetop, Kenapa?

- 6 November 2020, 18:47 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /foto: Twitter@realDonaldTrump//

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 di Amerika Serikat menyita perhatian publik.

Pilpres tersebut diikuti oleh dua kandidat yakni petahana Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Saat ini, keduanya sama-sama menunggu penghitungan suara elektoral dari negara bagian.

Baca Juga: Ngakak! Langkahi Pengumuman Resmi, Presiden Jancukers Beri Selamat kepada Joe Biden

Baca Juga: Overstay, Fiersa Besari Minta Maaf ke Pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani

Perolehan suara elektoral saat ini masih dipimpin oleh Joe Biden dengan perolehan sebanyak 264 sementara Trump hanya mendapat 214 suara elektoral.

Terkait hal ini, Trump bertingkah di antaranya meminta penghitungan untuk dihentikan, akan menggugat ke pengadilan, Biden dianggap curang, dan menyampaikan kebohongan yang dinilai tidak demokratis.

Baru-baru ini saat Trump sedang berpidato dan menyampaikan kebohongan jaringan berita televisi terkenal termasuk ABC, CBC, MSNBC secara sengaja menghentikan penyiaran pidato Trump tersebut.

Artikel ini telah tayang di Portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul: Pidato Pilpres AS 2020 Donald Trump Mendadak Distop Sejumlah Televisi AS

Baca Juga: Presiden UFC Dana White Tanggapi Santai Hasil Pilpres AS

Hal itu karena Presiden Amerika Serikat itu dinilai melakukan serangkaian kebohongan yang tidak demokratis. Diketahui MSNBC memisahkan diri dari Gedung Putih, setelah presiden dengan keliru menyatakan kemenangan.

Dalam keterangannya, Trump secara keliru mengklaim bahwa pengamat penghitungan pemilu dari Partai Republik diblokir atau ditolak aksesnya di Philadelphia dan Detroit. Padahal pada kenyataannya tidak benar, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat 6 November 2020 yang dilansir PORTAL JEMBER dari RRI.

Pembawa acara Brian Williams berkomentar. "Sekali lagi, kita berada di sini dalam posisi yang tidak biasa untuk tidak hanya menginterupsi presiden Amerika Serikat tetapi juga mengoreksi presiden Amerika Serikat."

Baca Juga: Polisi Akan Memeriksa Kembali Kasus Hukum Habib Rizieq, FPI: Itu Kriminalisasi

Baca Juga: Dokter Tirta Mengaku Ditelepon Orang Misterius, Minta Tak Ikut Campur Kasus Jerinx SID

Trump dinilai telah memulai dengan secara tidak sah, juga mengumumkan kemenangan sebelum waktunya yang diikuti serangkaian pernyataan keliru tentang pemilu.

“Jika Anda menghitung suara sahnya, saya menang mudah,” ujar Trump secara keliru. Sementara itu Mike Pence, yang tidak berada di sisi presiden hari ini, ikut mendukung kebohongan Trump.

Mike Pence yang merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat itu memang terkenal menjadi pendukung setia Donald Trump dalam empat tahun terakhir. Juga selama sembilan bulan sebagai pemimpin penanganan virus corona pemerintahan Trump, yang sering dikritik.

Baca Juga: Mau Perpanjang SIM Secara Online, Ini Cara dan Syaratnya

Baca Juga: Mahfud Bilang Habib Rizieq Shihab Pulang Karena Dideportasi, FPI: Itu Hoaks dan Bohong

"Saya Berdiri Dengan Presiden @realDonaldTrump," cuit Pence di akun Twitternya, tak lama setelah presiden mengakhiri pidatonya.

“Kita harus menghitung setiap suara SAH.” tambhanya.

Sementara itu petugas pemilu berusaha menghitung setiap suara sah, meskipun presiden, wakil presiden, dan pendukungnya tampak bingung antara definisi “legal” dan “menguntungkan”.*** (Portaljember.pikiran-rakyat.com/Rosi Rusanti)

 

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini