Baca Juga: WALHI: Pengesahan UU Cipta Kerja Adalah Persekongkolan Jahat
Pertemuan dalam ruangan hanya dapat diikuti 50 orang dan pertemuan luar ruangan dengan 100 orang.
Hal ini akibat peningkatan infeksi Covid-19 di Korea Selatan pada pertengahan Agustus dan September.
Oleh sebab itu memaksa pemerintah untuk menerapkan aturan jaga jarak dan tindakan pencegahan lainnya.
Baca Juga: Tangkap 40 Remaja Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi: Dikhawatirkan Kelompok Anarko
Kebijakan pemerintah lainnya selama Chuseok termasuk larangan makan di tempat makan pinggir jalan. Orang juga harus membayar saat mengemudi di jalan tol nasional. Biasanya biaya ini dibebaskan selama perayaan liburan.
Chuseok, juga disebut Hangawi. Sebuah perayaan panen. Para peserta menyantap kue beras yang disebut ‘songpyeon’.
Baca Juga: Antisipasi Demo Mahasiswa dan Buruh, Polda Metro Jaya Alihkan Lalu Lintas di Kawasan Istana Merdeka
Media lokal melaporkan bahwa liburan tahun ini telah menyebabkan konflik antar generasi antara tua dan muda.
Yang pertama bersikeras menghabiskan liburan secara individu. Sementara yang terakhir lebih memilih untuk bertemu dengan anggota keluarga.***