Selanjutnya, pemerintahan Seoul memberlakukan sanksi sepihak pertamanya terhadao Pyongyang dalam hampir lima tahun. Mereka memasukkan daftar hitam, 15 individu Korea Utara dan 16 organisasi yang diduga terlibat dalam pengembangan rudal.
Korea Utara diketahui telah melakukan sejumlah rekor peluncuran senjata pada tahun ini. Pemimpin Kim Jong Un menjadikan pengembangan senjata nuklir taktis sebagai prioritas.
Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada ikut mengutuk uji senjata terbaru Korea Utara.
Menurut Hamada, rudal berterbangan tidak teraktur.
Baca Juga: Lesti Kejora Cabut Laporan Kasus KDRT Rizky Billar, Akan Rujuk?
"Apa pun tujuannya, peluncuran rudal balistikk Korea Utara yang berulang benar-benar tidak diizinkan dan kami tidak dapat mengabaikan kemajuan subtansial teknologi rudalnya," ujar Hamada dilansir SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, Jumat 14 Oktober 2022.
"Serangkaian tindakan Korea Utara menimbulkan ancaman bagi Jepang, serta kawsan dan komunitas internasional, dan benar-benar tidak dapat ditoleransi," tambahnya. ***