Peringatan Peristiwa Tiananmen China 1989, AS: Korban Tidak Akan Dilupakan

- 4 Juni 2022, 09:27 WIB
Lapangan Tiananmen China pada tahun 2021
Lapangan Tiananmen China pada tahun 2021 /Foto: Reuters/ Ting Shu Wang//

Baca Juga: Covid-19 Kembali Merebak di Beijing, Pemerintah China Karantina 5.000 Warganya

"Pemerintah China telah lama sampai pada kesimpulan yang jelas tentang insiden poltik yang terjadi pada akhir 1980-an," ujar Zhao Lijian.

Tragedi Tiananmen, 4 Juni 1989 sendiri merupakan puncak demosntrasi mahasiswa di China. 

Mahasiswa yang menginginkan kebebasan dan standar hidup lebih tinggi, terutama mereka yang pernah belajar di luar negeri mulai melakukan unjuk rasa pertengahan 1980-an.

Aksi protes yang menuntut kebebasan politik lebih besar meningkat tahun 1989 setelah kematian politisi Hu Yaobang. Orang yang diyakini terlibat dalam banyak kebijakan perubahan ekonomi dan politik. 

Baca Juga: Departemen Kehakiman AS Tuduh Taipan Kasino Sebagai Agen China

Sejak bulan April, peringatan kematian Hu Yaobang dihadiri banyak pengunjuk rasa. Jumlahnya terus bertambah hingga mencapai satu juta dan mereka berkumpul di Lapangan Tiananmen. 

Awalnya Pemerintah China tidak menanggapi, tetapi pada akhir Mei diberlakukan darurat militer. 

Selanjutnya, pada tanggal 4 Juni pasukan militer mendatangi Lapangan Tiananmen. Mereka melepaskan tembahan, menangkan, dan menghancurkan pengunjuk rasa. 

Keterangan resmi China, tragedi Tiananmen merenggut korban sekitar 200 orang. Namun, negara-negara Barat memperkirakan kematian korban mencapai puluhan ribu.***

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah