SEPUTARTANGSEL.COM - Invasi Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut. Sejak akhir Mei lalu, pasukan Rusia berusaha untuk memperkuat cengkeraman mereka di kota industri Ukraina Sievierodonetsk.
Pasukan Rusia semakin kuat menguasai Sievierodonetsk, selangkah lebih dekat untuk mendapatkan hasil yang besar atas serangan di wilayah Donbas timur.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden terus mendukung pasukan Ukraina. Biden mengumumkan paket senjata baru senilai $700 juta (Rp10,1 triliun) untuk Ukraina, yang akan mencakup sistem roket artileri mobilitas tinggi, yang dapat secara akurat mencapai target sejauh 80 km (50 mil).
Baca Juga: Umur Hidup Putin Dikabarkan Tinggal 3 Tahun karena Derita Kanker, Ini Faktanya
Pemerintahan Biden berencana untuk menjual empat drone (pesawat nirawak) MQ-1C Gray Eagle yang dapat dipersenjatai dengan rudal Hellfire.
Senjata-senjata itu digunakan di medan perang melawan Rusia, kata sebuah sumber, dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters, Kamis 2 Juni 2022.
Warga sipil Rusia sebagian berlindung dari serangan Rusia di bawah sebuah pabrik kimia di Sievierodonetsk.
"Phak berwenang khawatir pabrik itu mungkin masih memiliki persediaan bahan berbahaya,: kata gubernur regional di Ukraina.