Dikutip dari Aljazeera, Mohammad Shtayyeh menyebut penyerangan tersebut merupakan pertanda buruk.
Sementara kelompok yang paling keras perlawanannya terhadap zionis Israel, Hamas, menegaskan bahwa penggunaan kekuatan Israel di tempat suci tidak akan dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: MUI Kecam Tindakan Kekerasan dan Penyerangan yang Dilakukan Tentara Israel di Masjid Al-Aqsa
Pada rapat umum di Gaza, juru bicara Hamas, Fawji Barhoum menegaskan, Hamas akan mempertahankan Yerusalem di mana Masjid Al Aqsa berada.
“Kami akan mempertahankan Yerusalem dan kami akan meluncurkan era baru. Senjata dibalas senjata, dan kekerasan hanya akan dibalas kekerasan, dan kami akan mempertahankan Yerusalem dengan sekuat tenaga,” tegas Fawji Barhoum.
Tahun lalu, pada Mei 2021, pasukan Hamas meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel setelah Hamas menuntut polisi Israel keluar dari kompleks Masjid Al Aqsa.
Hal itu memicu perang 11 hari yang berakibat fatal yakni sekitar 250 oran Palestina dan 13 orang Israel terbunuh.***