Australia Larang Ekspor Alumina ke Rusia Imbas Serangan ke Ukraina

- 21 Maret 2022, 11:11 WIB
Kapal sedang menunggu untuk memuat di kilang alumina Rio Tinto di Gove, 650 km (404 mil) timur Darwin, Australia
Kapal sedang menunggu untuk memuat di kilang alumina Rio Tinto di Gove, 650 km (404 mil) timur Darwin, Australia /Dok. Reuters/David Gray/

Diketahui bahwa Rusia merupakan produsen aluminium terbesar di dunia dan baru-baru ini Rio Tinto raksasa pertambangan asal Australia telah menghentikan kerjasama bisnis dengan Moskow.

Rio Tinto memiliki 80 persen saham di Queensland Alumina Ltd (QAL) dalam usaha patungan dengan Rusal International PJSC (RUAL.MM) Rusia.

Hingga kini Australia telah memberikan sanksi sebanyak 476 termasuk 443 pada individu, diantaranya terdapat pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin serta 33 entitas.

Baca Juga: TotalEnergies Tak Hentikan Bisnis dengan Rusia, Greenpeace dan Les Amis de la Terre Ancam Ambil Tindakan Hukum

Pemerintah Australia juga telah menyumbang sedikitnya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Selama beberapa minggu terakhir produsen batu bara mendapat banyak permintaan dari Ukraina dan negara-negara yang sebelumnya bergantung pada pasokan Rusia.

Kini pemerintah Australia bekerja dengan produsen batu bara dalam pengiriman ke Ukraina juga menjanjikan peralatan militer tambahan serta bantuan kemanusiaan.***

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini