PBB Klaim Serangan Rusia Telah Tewaskan Lebih dari 350 Warga Ukraina

- 7 Maret 2022, 13:28 WIB
Perang antara Rusia dan Ukraina
Perang antara Rusia dan Ukraina /Reuters/Gleb Garanich/

SEPUTARTANGSEL.COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka.

Perang yang berlangsung selama 10 hari yakni sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, telah menelan korban sedikitnya 1058 jiwa.

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak yang berdampak luas.

Baca Juga: Serang Ukraina, Kritikus Alexei Navalny Ajak Warga Rusia untuk Lakukan Protes

Ini termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara Rusia.

Akibatnya, area terdampak pun meluas, demikian laporan OHCHR. OHCHR adalah kantor komisioner tinggi PBB yang mengurusi hak asasi manusia.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Senin, 7 Maret 2022, menurut misi pemantau PBB, ada kemungkinan jumlah angka korban sebenarnya jauh lebih tinggi.

OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi. Jumlah korban meningkat terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, setelah intensitas serangan Rusia meningkat.

Baca Juga: 3 Dampak dari Perang Rusia-Ukraina bagi Perekonomian Indonesia

OHCHR memaparkan perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi.

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi.

Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.

Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa upaya pengevakuasian warga sipil dari kota Mariupol di Ukraina selatan yang terkepung gagal.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Buka Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Tanpa Rusia dan Belarusia

Kegagalan itu sudah terjadi untuk kedua kalinya dan ICRC menyalahkan kesepakatan yang tidak jelas antara Rusia dan Ukraina.

“Di tengah pemandangan penderitaan manusia yang menghancurkan di Mariupol, upaya kedua hari ini untuk mengevakuasi sekitar 200.000 orang ke luar kota terhenti,” kata ICRC, Senin 7 Maret 2022.

Berhari-hari pengeboman brutal yang dilakukan oleh Rusia membuat penduduk kota pesisir terperangkap tanpa listrik dan air. Kota ini setidaknya memiliki 400.000 penduduk sebelum Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada hari Kamis 24 Februari 2022 lalu.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah