Anggaran Militer China Naik 7,1 Persen, Fokus Bangun Kekuatan Hingga 2035

- 5 Maret 2022, 20:53 WIB
Militer China dan Indonesia dalam sebuah latihan perang bersama. Anggaran militer China tahun 2022 naik 7,1 persen.
Militer China dan Indonesia dalam sebuah latihan perang bersama. Anggaran militer China tahun 2022 naik 7,1 persen. /Foto: chinanews.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Laporan keuangan tahunan China menginformasikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 ditargetkan mencapai 5,5 persen.

Sementara, anggaran militer naik 7,1 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 1,35 triliun Yuan.

Hal itu diungkapkan Perdana Menteri China Li Keqiang dalam Sidang Tahunan China, di Balai Agung Rakyat China, Sabtu 5 Maret 2022.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Buka Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Tanpa Rusia dan Belarusia

Pada tahun fiskal 2021, anggaran pertahanan China mencapai 1,35 triliun Yuan atau naik 6,8 persen dibandingkan 2020.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Sabtu, 5 Maret 2022, pada tahun fiskal 2022, negara berpenduduk terbanyak di dunia ini menganggarkan dana pertahanan atau militer sebesar 1,45 triliun Yuan (Rp3.301 triliun) atau naik 7,1 persen.

China terus membangun pertahanan militernya yang diperkirakan akan berlangsung hingga 2035.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, China Tak Ikut Jatuhkan Sanksi Perbankan

Ketua Komisi Militer Pusat China (CMC) Xi Jinping mengatakan, China menargetkan fokus pada pembangunan kekuatan militer hingga 2035.

Menyikapi keputusan pembangunan militer, PM Li lebih menekankan stabilitas perekonomian dalam negeri di tengah situasi global yang tidak menentu, akibat pandemi Covid-19 dan krisis Ukraina.

Dalam sidang tahunan itu dipaparkan pula target pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional China pada 2022, ditargetkan mencapai 5,5 persen.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Gagal Tangani Pandemi hingga Korupsi, Rizal Ramli: Luar Biasa Dongonya Ini, TKA China...

Target ekonomi China lebih rendah daripada target yang pernah disampaikan oleh PM Li di kesempatan yang sama pada tahun 2021, yakni sebesar 6 persen.

Bahkan target pertumbuhan 2022 sebesar 5,5 persen itu juga jauh lebih rendah daripada realisasi pertumbuhan ekonomi nasional 2021 yang mencapai 8 persen

Dalam sidang, PM Li juga menyampaikan beberapa program pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk menciptakan lebih dari 11 juta kesempatan kerja baru dan menjaga indeks harga konsumen (CPI) sekitar 3 persen.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, China Jadi Sorotan Netizen di Twitter

Perdana Menteri Li juga menyampaikan kinerja ekonomi China pada 2021.

Sidang tahunan diikuti 2.951 anggota legislatif dari berbagai daerah dan elemen masyarakat.

Sidang tersebut menginformasikan kondisi ekonomi China dan usulan anggaran berbagai sektor, termasuk usulan kenaikan anggaran di sektor pertahanan.

Baca Juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin Makin Mesra, China - Rusia Bikin Barat Ketar-ketir, Begini Respons Joe Biden

Sidang parlemen China itu terdiri dari dua sesi, yakni Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan Majelis Penasihat Politik Rakyat China (CPPCC).

Sidang digelar di Balai Agung Rakyat setiap pekan pertama bulan Maret, setiap tahun. Kecuali pada 2020 terpaksa diundur akibat pandemi Covid-19. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini