Emil Salim Sebut Dua Sebab Invasi Rusia ke Ukraina, Netizen: Tetap Rakyat yang Menderita

- 26 Februari 2022, 20:04 WIB
Kondisi Kyiv Saat Diserang Rusia yang menurut Emil Salim indikasi perang dingin belum berubah.
Kondisi Kyiv Saat Diserang Rusia yang menurut Emil Salim indikasi perang dingin belum berubah. /Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko/Seputara Tangsel.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior sekaligus mantan menteri di era Kabinet Pembangunan atau masa pemerintah Presiden Soeharto, Prof. Dr. Emil Salim ikut menanggapi perang antara Rusia dan Ukraina.

Menurut Pro. Dr. Emil Salim, perang antara Rusia dan Ukraina menandakan dua hal.

Dalam cuitannya, Emil Salim menyebutkan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, pertama karena tidak efektifnya Dewan Keamanan PBB.

Kedua karena tidak berubahnya perang dingin, antara negara kapitalis versus negara komunis.

Baca Juga: Gawat! Rusia Berhasil Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl, Presiden Ukraina: Ini Pernyataan Perang Seluruh Eropa

"Pecahnya perang antara Rusia dengan Ukraina menandakan: 1). Tidak efektifnya Dewan Keamanan PBB. 2). Tidak berubahnya perang dingin negara kapitalisme versus negara komunis," ujar Prof. Dr. Emil Salim sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @emilsalim2010, Sabtu 26 Februari 2022.

Emil Salim berharap pemimpin Indonesia tetap bisa memegang haluan politik bebas aktif.

"Semoga pemimpin-pemimpin negara kita 'tetap perahu antara dua karang besar dengan haluan politik bebas aktif'," harap Emil Salim.

Netizen pun mempertanyakan perang dingin yang disebut Prof. Emil Salim.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x