Presiden Macron: Orang Tidak Mau Vaksin, Tidak Layak Jadi Warga Negara

- 6 Januari 2022, 10:54 WIB
Presiden Macron di Prancis mengatakan, orang yang tidak mau vaksin tidak layak sebagai warga negara.
Presiden Macron di Prancis mengatakan, orang yang tidak mau vaksin tidak layak sebagai warga negara. /Foto: Reuters/ John Tyes///

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron secara mengejutkan berkata blak-blakan terhadap warganya yang anti vaksin Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Macron di tengah perdebatan tentang RUU yang mewajibkan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi untuk memasuki banyak ruang publik tertutup.

Presiden Macron berbicara dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Le Parisien.

Baca Juga: Hakim Federal Larang Pentagon Hukum Navy SEAL yang Menolak Vaksin Covid-19

"Orang yang tidak mau vaksin adalah orang-orang yang tidak layak menjadi warga negara," ucap Presiden Macron, dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Kamis 6 Januari 2021.

Macron mengatakan, dia ingin "membuat kesal" orang-orang yang tidak divaksinasi dengan membuat hidup mereka begitu rumit.

Beberapa orang tidak setuju dengan ungkapan Presiden Prancis tersebut.

 "Seorang presiden tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu," kata Christian Jacob, Ketua Partai Konservatif Les Republicans, kepada parlemen saat pembahasan RUU.

Baca Juga: Akses Warga yang Tidak Vaksin Dibatasi, Massa Unjuk Rasa di Belanda Berujung Rusuh

"Itu bukan komentar yang baik dari seorang presiden," ucap seorang penjual surat kabar, Pascal Delord.

Meski demikian, banyak pihak yang mendukung Macron. Apalagi di Prancis tergolong banyak pihak yang anti vaksin.

"Siapa yang membuat kesal siapa hari ini? Mereka yang menolak vaksin," kata Attal, salah seorang tenaga kesehatan yang berjuang untuk mengatasi pandemi.

"Dia benar, Mereka yang menentang vaksin harus memahami bahayanya. dan mereka harus divaksinasi," kata Jean, seorang pensiunan di Paris.

Jean yang berusia 89 tahun, juga telah menjalani booster COVID-19 dan suntikan flu.

Baca Juga: Peneliti Amerika Sebut Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer Turun Setelah 6 Bulan   

Prancis sendiri secara historis memiliki lebih banyak skeptis atau anti vaksin daripada banyak tetangganya. Pembatasan pandemi telah memicu banyak protes jalanan.

Namun, hampir 90% dari mereka yang berusia 12 sekarang telah diinokulasi, salah satu tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di benua itu.

Baca Juga: AS Janji Gandakan Pembelian Vaksin untuk Sumbangkan ke Negara Berkembang

Orang-orang selama beberapa bulan terakhir harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes COVID-19 negatif untuk memasuki tempat-tempat umum, seperti bioskop dan kafe. Begitu pula saat mereka ingin menggunakan kereta api. 

Infeksi varian Delta dan Omicron yang melonjak membuat pemerintah ingin membuat kebijakan baru. ***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini