Taliban Wajibkan Penyiar Perempuan Berhijab dan Drama TV Dilarang Tampilkan Pemeran Perempuan

- 24 November 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi wanita Afghanistan saat menuntut hak-hak mereka.
Ilustrasi wanita Afghanistan saat menuntut hak-hak mereka. /Foto: Reuters /Stringer/

Aturan-aturan tersebut akhirnya kembali mendapat kritikan dari aktivis hak-hak perempuan, yang menganggap aturan tersebut tidak jelas dan dapat dianggap kuno.

Pengawas hak asasi internasional Human Rights Watch (HRW) melalui Direktur Asosiasi Asia di HRW Patricia Gossman bahkan menyebut kebebasan media di Afghanistan semakin memburuk.

Baca Juga: G20 Akhirnya Setujui Bantuan Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan dan Libatkan Taliban

"Hilangnya ruang untuk berpendapat dan semakin buruknya pembatasan bagi perempuan di media dan seni sangat merusak," ungkap Patricia.

Para pejabat Taliban sebelumnya telah berusaha untuk meyakinkan publik bahwa hak-hak perempuan di Afghanistan akan dilindungi.

Hal ini mereka janjikan sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus 2021 yang lalu, namun banyak aktivis dan kaum perempuan tetap meragukannya.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x