Vladimir Putin Tolak Islam Dicap Teroris, Fadli Zon: Memang Luar Biasa, Wajar Jadi Perhatian Dunia

- 22 Agustus 2021, 13:52 WIB
Fadli Zon mengapresiasi pandangan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak Islam dicap sebagai teroris
Fadli Zon mengapresiasi pandangan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak Islam dicap sebagai teroris /Foto: Twitter/@fadlizon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon mengapresiasi Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai pandangannya yang menolak dikaitkannya umat Islam dengan terorisme.

Fadli Zon mengungkapkan wawancara panjang antara Vladimir Putin dengan sutradara ternama, Oliver Stone pada rentang waktu 2015-2017 adalah hal yang luar biasa.

Menurut Fadli Zon, tidak mengherankan pernyataan Vladimir Putin soal Islam dalam wawancara tersebut menjadi perhatian dunia. Pasalnya, yang menyatakan hal tersebut adalah pemimpin besar dunia yang disegani.

Baca Juga: Soroti Taliban Kuasai Afghanistan, Fadli Zon: Mudah-mudahan Jalin Perdamaian dan Hormati Hak-hak Perempuan

"Wawancara panjang Putin dg Oliver Stone (2015-2017) mmg luar biasa, wajar jd perhatian dunia," tulis Fadli Zon, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon, Minggu, 22 Agustus 2021.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa Vladimir Putin tidak hanya luar biasa dalam pernyataannya yang bersahabat dengan umat Islam.

Dia mengungkapkan bahwa Presiden Rusia itu bahkan membangun masjid terbesar di Moskow yang diberi nama Masjid Agung Moskow pada tahun 2015 silam.

Baca Juga: The Economist Tulis Pelesetan Jokowho, Fadli Zon: Janjikan Reformasi, Jokowi Sendiri yang Berubah

"Tak hanya pernyataannya yg bersahabat soal Islam, ia bahkan membangun masjid terbesar di Moskwa," ungkapnya.

Sebelumnya, pernyataan Vladimir Putin dalam sebuah seri dokumenter TV yang berjudul 'The Putin Interviews' yang ditayangkan pada tahun 2017 menghebohkan dunia.

Pasalnya, saat ditanya oleh Oliver Stone mengenai pengawasan terhadap umat Islam di Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan tidak pernah menganggap orang-orang muslim sebagai masalah.

Baca Juga: Vladimir Putin Serukan Penguatan Mekanisme Pelarangan Senjata Biologi

Bahkan, dia memaparkan ada sekira 15 persen orang-orang muslim yang tinggal di Moskow dan kehidupan di sana berjalan dengan damai tanpa ada masalah yang berarti.

Menurutnya, Islam yang diidentikkan dengan terorisme adalah akal-akalan politik Amerika Serikat dengan sekutunya usai perang dingin berakhir.

Dia menuding hal tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menemukan musuh baru agar industrinya tetap berjalan.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x