Ketegangan di Haiti Meningkat karena Kemarahan dan Keputusasaan Akibat Gempa  

- 22 Agustus 2021, 06:40 WIB
Ketegangan terjadi Les Cayes, setelah mantan Presiden Michel Martelly berkunjung dan meninggalkan amplop berisi uang yang diperebutkan, Sabtu 20 Agustus 2021
Ketegangan terjadi Les Cayes, setelah mantan Presiden Michel Martelly berkunjung dan meninggalkan amplop berisi uang yang diperebutkan, Sabtu 20 Agustus 2021 /Foto: Reuters/ Ricardo Arduengo///

Musim badai di Karibia yang juga melanda negara termiskin tersebut diperkirakan baru berakhir setelah November 2021.

Bahkan, Perdana Menteri Ariel Henry sudah memperingatkan penduduk untuk bersiap menghadapi lebih banyak badai.

“Kami prihatin dengan situasi keamanan yang memburuk yang dapat menggangubantuan kami kepada warga Haiti yang rentan. Kami sedang berbicara dengan pihak berwenang dan semua pihak untuk mencoba dan mencegah ketegangan,” ujar Pierre Honnorat, Kepala Program Pangan Dunia PBB di Haiti dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Hanya Didistribusi di Jabodetabek, Jubir Kemenkes: Butuh Penanganan Khusus

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lyod Austin mengatakan di Twitter, kapal angkatan laut USS Arlington sedang menuju Haiti. Kapal tersebut membawa helikopter, tim bedah, dan kapal pendarat untuk membantu upaya bantuan dan penyelamatan.

Badan anak-anak PBB, UNICEF juga telah mengirimkan bantuan pertama sebanyak 9,7 juta ton peralatan medis dan air bersih telah tiba di ibu kota Haiti, Port-au-Price, Jumat 20 Agustus 2021. Sebanyak 30 ton bantuan lagi akan tiba dalam beberapa hari ke depan.

Tim SAR dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) juga sudah berangkat dari Port-au-Prince pada hari Sabtu pagi menuju zona gempa. ***

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah