Ketegangan di Haiti Meningkat karena Kemarahan dan Keputusasaan Akibat Gempa  

- 22 Agustus 2021, 06:40 WIB
Ketegangan terjadi Les Cayes, setelah mantan Presiden Michel Martelly berkunjung dan meninggalkan amplop berisi uang yang diperebutkan, Sabtu 20 Agustus 2021
Ketegangan terjadi Les Cayes, setelah mantan Presiden Michel Martelly berkunjung dan meninggalkan amplop berisi uang yang diperebutkan, Sabtu 20 Agustus 2021 /Foto: Reuters/ Ricardo Arduengo///

SEPUTARTANGSEL.COM – Ketegangan di Haiti meningkat, karena kurangnya bantuan ke daerah-daerah yang terkena gempa Sabtu pekan lalu, 14 Agustus 2021.

Masyakarat merasa bantuan yang datang sangat terlambat.

Sehingga penduduk menyerang beberapa truk yang datang ke bagian selatan negara tersebut pada Jumat 20 Agustus 2021.

Ketegangan bahkan makin panas, setelah mantan Presiden Haiti, Michel Martelly mengunjungi rumah sakit lokal di kota Les Cayes.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pasukan Khusus Taliban Mirip Tentara AS, Penyebab Utang RI Melonjak Hingga Isu Ganjar-Ahok

Dalam kunjungan tersebut, staf mantan Presiden meninggalkan amplop berisi uang yang kemudian diperebutkan.

Secara resmi korban tewas dalam gempa di Haiti mencapai 2.189 orang. Dan 332 di antara orang masih dinyatakan hilang. Akibatnya, penduduk masih berusaha menggali di bawah puing-puing yang diyakini masih ada mayat yang tertimpa.

Di luar itu, korban yang selamat mengalami banyak masalah. Rumah mereka hancur, banyak keluarga tidak mempunyai pilihan selain tidur di luar. Padahal malam hari di Haiti selalu dilanda hujan deras.

Baca Juga: Polres Depok Bantah Kabar Ledakan Bom di Mall Margo City

Musim badai di Karibia yang juga melanda negara termiskin tersebut diperkirakan baru berakhir setelah November 2021.

Bahkan, Perdana Menteri Ariel Henry sudah memperingatkan penduduk untuk bersiap menghadapi lebih banyak badai.

“Kami prihatin dengan situasi keamanan yang memburuk yang dapat menggangubantuan kami kepada warga Haiti yang rentan. Kami sedang berbicara dengan pihak berwenang dan semua pihak untuk mencoba dan mencegah ketegangan,” ujar Pierre Honnorat, Kepala Program Pangan Dunia PBB di Haiti dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Hanya Didistribusi di Jabodetabek, Jubir Kemenkes: Butuh Penanganan Khusus

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lyod Austin mengatakan di Twitter, kapal angkatan laut USS Arlington sedang menuju Haiti. Kapal tersebut membawa helikopter, tim bedah, dan kapal pendarat untuk membantu upaya bantuan dan penyelamatan.

Badan anak-anak PBB, UNICEF juga telah mengirimkan bantuan pertama sebanyak 9,7 juta ton peralatan medis dan air bersih telah tiba di ibu kota Haiti, Port-au-Price, Jumat 20 Agustus 2021. Sebanyak 30 ton bantuan lagi akan tiba dalam beberapa hari ke depan.

Tim SAR dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) juga sudah berangkat dari Port-au-Prince pada hari Sabtu pagi menuju zona gempa. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah