Reaksi Anti-Feminisme Meningkat di Korea Selatan

- 12 Agustus 2021, 19:08 WIB
Atlet panahan Korea Selatan yang dihujat karena berambut pendek
Atlet panahan Korea Selatan yang dihujat karena berambut pendek /Foto: Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM – Feminisme merupakan sebuah gerakan yang mendukung kesetaraan gender, di mana pria dan wanita diperlakukan secara sama dalam pandangan negara.

Korea Selatan, negara dengan ekonomi terbesar ke-12 di dunia memberi reaksi atas antifeminisme. Hal yang menjadi perbincangan setelah salah seorang peraih 4 medali emas di Olimpiade Tokyo dihujat karena mempunyai rambut pendek.

Negara yang terkenal dengan drama dan grup band-nya di seluruh dunia ini, memang masih menganut paham dominasi laki-laki. Hak-hak perempuan sangat dibatasi. Sebagian besar masyarakatnya adalah antifeminism alias antikeseteraan gender.

Demikian dilansir SeputarTangsel.Com dari CAN, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Jokowi Beri Bantuan Sembako Picu Kerumunan Saat PPKM, Fadli Zon: Speechless

Beberapa tahun terakhir, banyak perempuan muda berjuang untuk melegalkan aborsi. Mereka memperjuangkan gerakan kesetaraan gender yang menyebabkan demonstrasi hak-hak perempuan terbesar dalam sejarah Korea.

Bahkan beberapa juru kampanye garakan yang paling militan, mengatakan bersumpah untuk tidak pernah menikah, memiliki anak, hingga berhubungan seks dengan laki-laki.

Juru kampanye lain berperang secara online dengan mengunggah produk make up di video sebagai protes terhadap standar kecantikan wanita yang berlaku dalam masyarakatnya.

Sementara itu gerakan antifeminisme juga terus melakukan kampanye dengan gencar. Sebagian besar dari mereka berasal dari kelompok sayap kanan.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

x