Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Japan Tobacco International (JTI) dan British American Tobacco (BAT) menguasai lebih dari 61 persen penjualan dan sekitar 70 persen dari nilai pasar rokok di Iran menurut CEO Perusahaan Tembakau Iran (ITC).
Dia percaya bahwa peraturan saat ini hanya mendorong manufaktur lokal oleh merek asing.
Siavash Afzali mengatakan bahwa JTI dan BAT bertanggung jawab atas 46 miliar batang rokok yang dipasok ke konsumen Iran pada tahun kalender hingga akhir Maret.
Baca Juga: Presiden Baru Iran Raisi Tanggapi Israel: Sebelum Takut pada Iran, Takutlah pada Rakyat Palestina
Afzali mengatakan pangsa pasar ITC sekitar 9 miliar pada periode yang sama terhadap perkiraan pasokan 20 miliar batang rokok yang masuk ke pasar oleh para pedagang.
Pernyataan itu dibuat di belakang laporan yang menunjukkan bahwa parlemen Iran sedang bersiap untuk mempublikasikan hasil penyelidikannya ke ITC dan operasinya dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Rusia Sikapi Sanksi Baru Uni Eropa dan Tidak Akan Mentolerir Prasyarat Apa Pun
ITC berhasil meningkatkan penjualan rokoknya di pasar Iran sebesar 50 persen pada tahun ini hingga Maret. Pengeluaran dan pangsa pasar perusahaan juga meningkat masing-masing sebesar 23 persen dan 70 persen selama periode yang sama.
Namun, perusahaan hanya bertanggung jawab atas 5 persen dari nilai rokok yang dijual di Iran, pasar yang diyakini bernilai sekitar 400 triliun rial atau $ 1,74 miliar.
Baca Juga: Utang Negara Belum Lunas Sampai Kiamat, Dosanya Siapa yang Tanggung?
Dikutip dari Press TV, Siavash Afzali mengatakan bahwa ITC mampu melipatgandakan produksi rokoknya menjadi 25 miliar per tahun meskipun dia bersikeras bahwa undang-undang yang ada sebagian besar mendukung manufaktur lokal dengan merek asing.
“Perusahaan asing dengan mudah mengimpor bahan mentah dan menguasai pasar,” katanya.
Baca Juga: Biro Politik Ansarullah: Rakyat Yaman Tidak Butuh Pengakuan AS
Dia menambahkan bahwa ITC memiliki pangsa yang jauh lebih besar dalam penciptaan lapangan kerja di sektor tembakau di Iran daripada JTI dan BAT dengan mempekerjakan 12.000 penduduk yang mencakup petani. ***
