Bagaimana Badan Intelijen Israel Mossad ke Depan, Pasca Penggantian Pucuk Pimpinan?

- 26 Mei 2021, 23:02 WIB
David Barnea, Direktur Mossad yang baru.
David Barnea, Direktur Mossad yang baru. /Sumber: Pars Today/

Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengumumkan bahwa hambatan hukum penunjukan David Barnea sebagai Direktur Mossad yang baru praktis telah dicabut. Apa lagi Yossi Cohen, akan mengundurkan diri mulai 1 Juni 2021.

"Situasi politik saat ini menunjukkan bahwa kabinet baru mungkin tidak dibentuk hingga 1 Juni ketika Cohen mengundurkan diri," kata Mandelblit.

Baca Juga: Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Menyebut Perlawanan Palestina Berjaya

Penggantian pucuk pimpinan Mossad bermakna bagi Benyamin Netanyahu sampai kabinet baru terbentuk. Jika dia kehilangan jabatan Perdana Menteri maka dia akan tetap memiliki pengaruh di Mossad. Demikian dikutip dari Pars Today pada Rabu, 26 Mei 2021.

Sejumlah analis berpendapat bahwa pemberhentian Yossi Cohen akibat kekalahan perang melawan kelompok perlawanan Palestina. Tetapi keputusan Netanyahu tidak ada hubungannya dengan perang baru-baru ini. Karena keputusan untuk mencopot Cohen telah dibuat pada Desember 2020.

Kemenangan kelompok perlawanan Palestina dalam perang baru-baru bukan karena kelemahan intelijen Israel di masa kepemimpinan Cohen di Mossad. Tetapi lebih pada pencegahan kelompok-kelompok perlawanan, termasuk pengembangan kemampuan rudal dan pesawat tak berawak.

Baca Juga: Warga AS Diingatkan Tidak Mengunjungi Jepang Saat Olimpiade

Berbeda dengan David Barnea, Direktur Mossad yang baru.

Selain bekerja di unit pengintaian elit militer, dia telah bekerja di berbagai bagian di Mossad. Terutama kepala unit perekrutan mata-mata Mossad dan di departemen intersepsi elektronik.

David Barnea akan meneruskan operasi intelijen era Cohen. Terutama terhadap anggota Poros Perlawanan di Asia Barat. Pada saat yang sama akan terus menormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. ***

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini