Bagaimana Badan Intelijen Israel Mossad ke Depan, Pasca Penggantian Pucuk Pimpinan?

- 26 Mei 2021, 23:02 WIB
David Barnea, Direktur Mossad yang baru.
David Barnea, Direktur Mossad yang baru. /Sumber: Pars Today/

SEPUTARTANGSEL.COM – David Barnea menggantikan pucuk pimpinan Mossad setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu secara resmi mencopot Yossi Cohen dari Direktur dinas intelijen itu pada Senin, 24 Mei 2021.

David Barnea adalah Direktur Mossad ke-13. Dia menjadi orang ketiga yang diangkat Benjamin Netanyahu dalam 12 tahun terakhir.

Sebelumnya, Netanyahu menunjuk Tamir Pardo pada November 2010. Lalu Yossi Cohen pada 2015.

Baca Juga: Badan Intelijen Israel Mossad Berganti Pucuk Pimpinan

Yossi Cohen oleh media disebut sebagai guru intelijen dan spesialis dalam merekrut agen-agen intelijen. Dia telah menjadi anggota Mossad selama masa jabatannya. Operasi intelijen terhadap Haji Imad Mughniyeh dan ilmuwan nuklir Iran adalah salah satu operasi intelijen terpenting selama masa jabatannya sebagai Direktur Mossad.

Yossi Cohen pernah diberhentikan sebagai Direktur Mossad pada Desember 2020. Tetapi penentangan jaksa mencegah hal itu.

Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit menangguhkan pengangkatan David Barnea sebagai Direktur Mossad yang baru. Kemudian mengumumkan Direktur Mossad yang baru akan diangkat pasca pemilu Israel dan pembentukan pemerintahan permanen.

Baca Juga: Intelijen AS Menyebutkan Peneliti Laboratorium Wuhan Berobat Sebelum Pandemi Covid-19

Kebuntuan politik yang terus berlanjut di Israel dan berakhirnya kepemimpinan Cohen atas Mossad menyebabkan tidak ada penolakan dengan perubahan tersebut.

Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengumumkan bahwa hambatan hukum penunjukan David Barnea sebagai Direktur Mossad yang baru praktis telah dicabut. Apa lagi Yossi Cohen, akan mengundurkan diri mulai 1 Juni 2021.

"Situasi politik saat ini menunjukkan bahwa kabinet baru mungkin tidak dibentuk hingga 1 Juni ketika Cohen mengundurkan diri," kata Mandelblit.

Baca Juga: Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Menyebut Perlawanan Palestina Berjaya

Penggantian pucuk pimpinan Mossad bermakna bagi Benyamin Netanyahu sampai kabinet baru terbentuk. Jika dia kehilangan jabatan Perdana Menteri maka dia akan tetap memiliki pengaruh di Mossad. Demikian dikutip dari Pars Today pada Rabu, 26 Mei 2021.

Sejumlah analis berpendapat bahwa pemberhentian Yossi Cohen akibat kekalahan perang melawan kelompok perlawanan Palestina. Tetapi keputusan Netanyahu tidak ada hubungannya dengan perang baru-baru ini. Karena keputusan untuk mencopot Cohen telah dibuat pada Desember 2020.

Kemenangan kelompok perlawanan Palestina dalam perang baru-baru bukan karena kelemahan intelijen Israel di masa kepemimpinan Cohen di Mossad. Tetapi lebih pada pencegahan kelompok-kelompok perlawanan, termasuk pengembangan kemampuan rudal dan pesawat tak berawak.

Baca Juga: Warga AS Diingatkan Tidak Mengunjungi Jepang Saat Olimpiade

Berbeda dengan David Barnea, Direktur Mossad yang baru.

Selain bekerja di unit pengintaian elit militer, dia telah bekerja di berbagai bagian di Mossad. Terutama kepala unit perekrutan mata-mata Mossad dan di departemen intersepsi elektronik.

David Barnea akan meneruskan operasi intelijen era Cohen. Terutama terhadap anggota Poros Perlawanan di Asia Barat. Pada saat yang sama akan terus menormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini