Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Komentar Presiden Turki Tayyip Erdogan baru-baru ini atas orang-orang Yahudi dikecam keras Amerika Serikat sebagai sikap anti Semit.
Kecaman ini disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa, 18 Mei 2021.
"Kami mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut," kata Price dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Kekerasan di Gaza Palestina Dibahas Presiden Turki Recep Erdogan dan Paus Fransiskus
Lanjutnya,"Bahasa anti Semit tidak memiliki tempat di mana pun.”
Price tidak merinci ucapan Erdogan yang dianggap Amerika Serikat sebagai sikap anti Semit. Departemen Luar Negeri AS pun tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi.
Erdogan merupakan pembela vokal Palestina. Dia mengkritik Israel karena melakukan serangan udara di Gaza dan menyebutnya sebagai negara teror setelah polisi Israel menembakkan peluru karet ke orang-orang Palestina yang melempar batu di Yerusalem.
Baca Juga: Israel Kembali Lakukan Serangan Udara di Gaza, Warga Palestina yang Tewas Bertambah Jadi 219 Orang
Anti Semit adalah suatu sikap permusuhan, prasangka, kebencian, dan diskriminasi terhadap orang Yahudi. Baik sebagai penganut agama Yahudi maupun suku bangsa.
