Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran: Rezim Zionis Tidak Punya Nasib Selain Kehancuran

- 16 Mei 2021, 09:37 WIB
Brigjen Yadollah Javani
Brigjen Yadollah Javani /Sumber: Press TV/

SEPUTARTANGSEL.COM – Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebutkan rezim Zionis Israel sepenuhnya dikepung front perlawanan.

“Insiden beberapa hari terakhir di wilayah pendudukan dengan baik menunjukkan kemampuan front perlawanan dalam menghadapi kekuatan militer Zionis dan mengungkapkan sistem pertahanan rezim Zionis yang salah,” kata wakil komandan IRGC untuk urusan politik Brigjen Yadollah Javani.

Zionis Israel berada di bawah tekanan. Baik dari dalam wilayah pendudukan maupun dari opini publik internasional.

Baca Juga: Warga Palestina Memperingati Hari Nakbah di Israel

Dia menambahkan bahwa situasinya berubah untuk kepentingan Palestina dan front perlawanan.

“Rezim Zionis tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk mengubah situasi demi kepentingannya sendiri, dan berdasarkan kenyataan di lapangan, proses penurunan Zionis telah mendapatkan momentum,” kata komandan IRGC tersebut.

Javani menambahkan Israel menghadapi perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah pendudukan dan Jalur Gaza selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ratusan Warga Palestina Berjatuhan Akibat Serangan Israel, Presiden Turki Erdogan Desak PBB Turun Tangan

Israel dengan paksa menduduki wilayah itu dan sekarang berada di bawah tekanan dari pemilik utama tanah itu.

"Masa depan adalah milik rakyat Palestina dan front perlawanan dan rezim Zionis tidak memiliki nasib selain kehancuran,” katanya pada hari Sabtu, 15 Mei 2021.

Dikutip dari Press TV, Brigjen Yadollah Javani menekankan bahwa front perlawanan di Lebanon, Suriah, Irak, Yaman dan seluruh wilayah mendukung penuh rakyat Palestina dalam konfrontasi mereka dengan rezim Israel.

Baca Juga: Semakin Prihatin, Kasus Penyebaran Covid-19 Varian Baru di India Tembus 24 Juta Lebih

Gaza dan wilayah Palestina lainnya telah mendidih dengan kemarahan atas kebijakan perampasan tanah di Yerusalem dan penodaan kompleks Masjid Al Aqsa.

Ketegangan meningkat menjadi konflik yang lebih luas antara Gaza dan Israel pada hari Senin. Beberapa hari setelah rezim di Tel Aviv melancarkan tindakan keras terhadap jamaah Palestina di Masjid Al Aqsa selama hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Sejak itu, militer Israel telah melancarkan serangan udara skala besar di seluruh Gaza, merobohkan rumah, dan infrastruktur sipil hingga rata dengan tanah. Artileri dan tank Israel menargetkan daerah kantong pantai yang diblokade.

Baca Juga: Iran dan China Bertemu di Wina Austria

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan untuk menghentikan segera semua permusuhan. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji serangan terhadap Jalur Gaza akan terus berlanjut.

Sedikitnya 139 warga Palestina tewas, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita. Sekitar 1.000 lainnya terluka di Gaza dalam putaran terakhir agresi rezim Israel.

Pejuang perlawanan Palestina menanggapi agresi Israel melalui serangan roket dan rudal besar-besaran. Mereka juga membawa drone.

Baca Juga: Apa Kabar Tradisi Membunyikan Meriam Karbit Saat Idul Fitri?

Yang mengejutkan Israel, peluncuran roket sebagian besar membanjiri Kubah Besi Israel dan menghantam beberapa kota di seluruh wilayah pendudukan sehingga menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka sejauh ini.

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dan faksi perlawanan lainnya meluncurkan puluhan rudal setelah sejumlah warga Palestina tewas dalam agresi baru Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.

Kota-kota di Israel selatan menghadapi serangan roket yang intens pada malam hari Jumat dan Sabtu, dengan beberapa gelombang tembakan proyektil yang besar menargetkan Ashkelon, Ashdod, Beersheva, Sderot dan daerah sekitarnya.

Baca Juga: Meski Ada Pembatasan Oleh Israel, Puluhan Ribu Warga Palestina Salat di Masjid Al Aqsa

Sirene roket juga meraung di seluruh Tel Aviv dan wilayah pendudukan tengah pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas pembunuhan 10 keluarga Palestina, termasuk delapan anak.

Media Israel melaporkan bahwa sebuah roket meledak di pusat Ramat Gan. Rekaman video dari Ramat Gan menunjukkan sebuah mobil terbakar dan kerusakan pada bangunan di dekatnya.

Sirene terdengar di Tel Aviv, Rishon Lezion, Holon, Bat Yam, Ashdod, Yavne, Rehovot, Givatayim, Petha Tikva, Kiryat Ono, dan banyak lagi.

Baca Juga: Niat Mudik Menyeberangi Sungai, Justru Hanyut Terbawa Arus

Seorang laki-laki berusia sekitar 50 tahun tewas dalam serangan roket di Ramat Gan dan beberapa orang terluka. Polisi kemudian mengatakan dua roket menghantam kota itu. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini