Bentrokan Polisi Israel dan Palestina di Masjid Al Aqsa, Puluhan Orang Terluka

- 8 Mei 2021, 23:04 WIB
Polisi Israel menembakkan granat setrum dalam bentrokan dengan warga Palestina.
Polisi Israel menembakkan granat setrum dalam bentrokan dengan warga Palestina. /Sumber: Antara Foto / Reuters / Ammar Awad/

SEPUTARTANGSEL.COM – Ketegangan antara Israel dengan Palestina terus meningkat akhir-akhir ini selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah.

Bentrokan terus terjadi setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Wilayah di mana banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran karena pendudukan Israel.

Seruan untuk tenang dan menahan diri kepada Israel mengalir pada hari Jumat dari banyak negara di dunia. Amerika Serikat, PBB, hingga Uni Eropa dan Yordania menyuarakan kewaspadaan. Namun, agaknya pihak Israel tidak menggubris.

Baca Juga: 45 Tewas Dalam Keramaian Perayaan Keagamaan Yang Mendadak Kacau

Jumat malam, 7 Mei 2021, bahkan terjadi bentrokan polisi Israel dan warga Palestina di Masjid Aqsa.

Bentrokan tersebut setidaknya telah melukai 178 warga Palestina dan enam petugas. Saat itu, di situs paling suci ketiga umat Islam dan di sekitar Yerusalem, ribuan warga Palestina berhadapan dengan ratusan polisi Israel dengan perlengkapan anti huru hara.

Puluhan ribu warga Palestina memang sudah memadati kompleks puncak bukit yang mengelilingi masjid pada Jumat pagi untuk salat. Selesai salat, sebagian besar tetap tinggal untuk memprotes penggusuran di kota yang menjadi konflik utama Israel-Palestina.

Baca Juga: Israel Ngotot Bikin Pemukiman Yahudi Dan Menghambat Penyelenggaraan Pemilu Palestina

Namun, setelah berbuka puasa bentrokan tidak dapat dihindari. Polisi datang dengan menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan beberapa ratus pengunjuk  rasa yang berada di dekat rumah keluarga yang berpotensi digusur.

Menurut warga Palestina, jika dibiarkan saja maka penggusuran akan makin meluas.

“Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, (penggusuran) akan (datang) ke rumah saya, rumahnya, dan kepada setiap warga Palestina yang tinggal di sini,” ujar Bashar Mahmoud, 23 tahun, salah seorang warga Palestina yang ikut berunjuk rasa.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Ketua Umum PGI Pendeta SAE Nababan Meninggal

Saat bentrokan berlangsung, seorang pengurus masjid Aqsa terus meminta ketenangan melalui pengeras suara masjid. Dia meminta polisi berhenti menembakkan granat kejut ke arah jamaah. Selain itu, para pemuda juga diminta tenang dan diam.

Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 88 orang Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit karena terkena peluru logam berlapis karet. Diketahui satu orang kehilangan mata, dua orang menderita luka kepala serius, dua lainnya patah rahang, dan lainnya cedera ringan.

Juru bicara polisi Israel mengatakan warga Palestina telah melemparkan batu, kembang api, dan benda-benda lain ke arah petugas sehingga enam orang terluka.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Ungkap Indonesia Telah Amankan 75.910.500 Dosis Vaksin Covid-19

“Kami akan menanggapi dengan keras setiap gangguan kekerasan, kerusuhan, atau kerusakan pada petugas kami, dan akan bekerja untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab san membawa mereka ke pengadilan,” ujar juru bicara polisi Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas perkembangan berbahaya dan serangan berdosa yang terjadi di kota suci. Presiden juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi mendesak tentang masalah tersebut. ***

Sumber: Reuters

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x