Konflik China dan Filipina di Laut China Selatan Semakin Memanas, Presiden Rodrigo Duterte Memilih Tetap Diam

- 16 April 2021, 15:01 WIB
  KAPAL MILISI CHINA - Kapal China, yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China, terlihat di Whitsun Reef, Laut China Selatan pada 27 Maret 2021. Kapal-kapal ini diyakini memuat warga sipil bersenjata China yang menyaru sebagai nelayan. /PENJAGA PANTAI FILIPINA/ SATUAN TUGAS NASIONAL-LAUT FILIPINA BARAT / HANDOUT VIA REUTERS/
KAPAL MILISI CHINA - Kapal China, yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China, terlihat di Whitsun Reef, Laut China Selatan pada 27 Maret 2021. Kapal-kapal ini diyakini memuat warga sipil bersenjata China yang menyaru sebagai nelayan. /PENJAGA PANTAI FILIPINA/ SATUAN TUGAS NASIONAL-LAUT FILIPINA BARAT / HANDOUT VIA REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

SEPUTARTANGSEL.COM - Konflik antara China dan Filipina di Laut China Selatan semakin memanas. Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk mengakhiri kepatuhan terhadap Beijing.

Anggota Parlemen dan Pakar Kebijakan Luar Negeri Filipina mengatakan, diamnya Duterte mengisyaratkan bahwa ada yang salah dengan masuknya kapal milisi maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila di Laut China Selatan.

Sejumlah pejabat Filipina termasuk Kepala Pertahanan secara terbuka telah menuntut agar kapal-kapal China segera meninggalkan wilayah perairan mereka.

Baca Juga: Habib Rizieq Selesaikan S3 di Rutan dan Bergelar PhD, Hidayat Nur Wahid Bilang Begini

Baca Juga: Harus Tahu, Ini 5 Manfaat Konsumsi Buah Kurma

Sementara itu, Duterte tetap diam selama seminggu-minggu. Baru pada Kamis, 15 April 2021 malam kemarin Juru Bicaranya mengatakan bahwa Presiden akan memilih inisiatif diplomatik secara pribadi.

Menanggapi sikap Duterte, Senator dari pihak oposisi Leila de Lima mengatakan bahwa Filipina bisa menjadi salah satu satelit China jika Presiden dan militer negara itu gagal dalam menghadapi persoalan di Laut China Selatan.

Menurutnya, kebijakan Duterte dapat merusak integritas wilayah Filipina.

Baca Juga: Kemenristek Dibubarkan Jokowi, Politisi PKS: Lemahnya Visi Pemerintah Tentang Peran Riset dalam Pembangunan

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini

x