SEPUTARTANGSEL.COM – Perdana Menteri Jepang Yoshihide pada 13 April 2021 menyebutkan Jepang akan melepaskan air radioaktif ke laut.
China, Taiwan, dan Korea Selatan yang kawasannya berdekatan dengan Jepang memberikan reaksi keras.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan keprihatinan besar terhadap keputusan Jepang sebagai tetangga dekat.
Baca Juga: Pemerintah Rencana Cabut Subsidi Listrik Golongan 45 VA Tahun 2022
Baca Juga: Kebutuhan Gas LPG Makin Tinggi, Polisi Cegah Peredaran Gas Oplosan
Pernyataan Kementerian Luar Negeri China dilengkapi laporan tinjauan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Dalam laporan ditunjukkan, pembuangan air yang terkontaminasi dari pembangkit nuklir ke laut dapat mempengaruhi lingkungan laut dan kesehatan masyarakat di negara-negara tetangga. Air tersebut harus dimurnikan lebih lanjut untuk menghilangkan radionuklida.
Ahli nuklir Greenpeace telah memperingatkan, bahwa tingkat isotop radioaktif karbon-14 dalam air limbah berpotensi mempengaruhi DNA manusia. Limbah akan tetap berbahaya selama ribuan tahun.
Baca Juga: Ngeri, Kota Bekasi Dilanda Hujan Es