Lindungi Wilayah Otoritas, Jepang Gertak China dengan Kerahkan Pesawat Tempur Siluman F-35B

- 6 April 2021, 19:09 WIB
Ilustrasi jet tempur
Ilustrasi jet tempur /Foto: Pixabay /Wikilmages/


SEPUTARTANGSEL.COM - Jepang tampaknya telah matang dalam mengambil keputusan untuk mengerahkan pesawat tempur siluman F-35B yang akan diluncurkan pertama kalinya mulai tahun 2024 mendatang.

Keputusan tersebut tentu saja disebabkan oleh adanya ancaman yang memanas oleh China yang hendak memperebutkan pulau Diaoyu dan Kepulauan sensaku di Laut China Timur.

Jet F-35B pertama akan bertugas di Pangkalan Udara Nyutabaru Angkatan Udara Bela Diri, di selatan Prefektur Miyazaki. Hal ini dalam upaya Jepang untuk mempertahankan pulau-pulau terpencil negaranya.

Baca Juga: Innalillahi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Tiba-tiba Berduka, Selamat Jalan Mas Dhaniel Dhakidae

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2021 Naik Hampir Rp10 Juta, Segini Total Harga dan Rinciannya

Jet tempur F-35B yang memiliki harga senilai 13 miliar yen atau US$ 117 juta tersebut rupanya memiliki kendala, seperti dikutip Seputartangsel.com dari South China Morning Post pada Selasa, 6 April 2021.

Pasalnya, Jepang mengaku belum pernah menerbangkan pesawat berkemampuan VTOL alias mendarat secara vertikal di kapal induk.

Menurut Garren Mulloy, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunko Jepang, mengatakan bahwa jet tempur F35-B akan beroperasi dengan kapal kelas Izumo.

Baca Juga: Ramadan Segera Tiba, Kementerian Agama Terbitkan Panduan Ibadah di Tengah Suasana Pandemi Covid-19

Baca Juga: Diserbu Kritikan, Kapolri Cabut Telegram yang Larang Media Tayangkan Tindak Kekerasan Polisi

Selanjutnya, kelas akan dikembangkan oleh Jepang dalam rangka memberikan kemampuan pertahanan dan proyeksi kekuatan yang lebih baik ke barat daya.

Dalam beberapa tahun terakhir, penjaga pantai Tiongkok telah meningkatkan aktivitasnya di sekitar pulau Diaoyu dan pulau senkaku.

Tentu hal ini membuat Jepang semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap pulau-pulau itu, yang berada di bawah kendali negara pada tahun 2012.

Baca Juga: Seakan Berupaya Caplok, Aktivitas Militer China Meningkat di Dekat Taiwan

Kementerian Pertahanan telah mengkonfirmasi bahwa kapal induk China Liaoning dan kapal perang pendukungnya telah melintasi kawasan perairan di antara pulau utama Prefektur Okinawa selatan, Pulau Miyako dan juga bagian dari prefektur tersebut.

Hal tersebut merupakan untuk pertama kalinya kapal induk terlihat melintasi di daerah tersebut dalam setahun, meski sebelumnya kapal perang itu tidak pernah menyusuri perairan teritorial Jepang.

Dalam rangka melindungi Kepulauan Diaoyu dan Kepulauan Sensaku, Pemerintah Jepang dan Amerika Serikat (AS) telah melakukan pembicaraan terkait pelaksanaan latihan bersama berskala besar.

Baca Juga: Politisi PKB Luqman Hakim: Presiden Jokowi Jadi Saksi Akad Nikah Aurel-Atta Kok Diributin dan Dicaci Maki?

Presiden AS Joe Biden telah mengkorfirmasikan bahwa rantai pulau yang disengketakan itu tunduk pada Pasal 5 tentang perjanjian keamanan Jepang dan Amerika Serikat pada 28 Januari 2021.

Adapun pasal 5 tersebut menyebutkan AS akan mempertahankan wilayah di bawah pemerintahan Jepang dari serangan bersenjata.

Namun, AS juga tetap memilih untuk berada di posisi netral mengenai permasalahan kedaulatan. Sebab, Joe Biden menilai bahwa persengketaan tersebut merupakan masalah antara China dan Jepang.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah