Baca Juga: Siap-siap, 28 Situs Ini Akan Umumkan Hasil SNMPTN Sore Ini
Namun, China justru menegur Parlemen Kanada dan Belanda yang telah mengeluarkan mosi tidak mengikat pada 22 Februari 2021 lalu.
Di sisi lain, Kedutaan besar China masih bersikeras bahwa fitnah genosida yang dilayangkan oleh sejumlah pihak itu sengaja dilakukan untuk mencoreng nama baik negaranya.
"Kami secara tegas menolak pernyataan konyol dan tidak masuk akal terkait Xinjiang oleh segelintir anggota parlemen," tutur Kedutaan Besar China.
Baca Juga: Viral Pria Ngaku Ustadz di Bekasi Yang Bisa Gandakan Uang Ditangkap Polisi
Baca Juga: Situasi Myanmar Semakin Brutal, Dokter dan Petugas Kesehatan Ikut Terlibat dalam Aksi Protes
"Tuduhan mereka itu atas dasar disinformasi dan kebohongan. Hal tersebut merupakan motif politik, yang dengan sengaja diciptakan untuk mencoreng China," lanjut Kedutaan Besar China dalam pernyataannya.
Tidak perduli dengan bantahan China, Andrews terus mendesak Australia untuk segera menegakkan hukum terhadap kasus perbudakan modern dan mengidentifikasi adanya unsur kerja paksa terhadap muslim Uighur.
Namun, hingga saat ini, belum diputuskan secara jelas terkait kapan diselenggarakannya pemungutan suara mosi itu.