Baca Juga: PBB Geram, Total Korban Tewas Anti Kudeta Myanmar Capai 237 Orang
Jumlah korban yang berjatuhan semakin meningkat saat pasukan keamanan meluncurkan tembakan senjata terhadap sebuah kelompok yang mendirikan barikade di kota Monywa.
"Satu orang tewas dan telah melukai beberapa demonstrasi lainnya," ungkap salah seorang dokter.
Dukungan untuk menghadapi kekuatan militer juga dilakukan oleh para insinyur di Mandalay. Berupa aksi yang dijuluki sebagai "pemogokan tanpa manusia".
Baca Juga: Putus Hubungan Diplomatik karena Ekstradisi, Malaysia Sebut Korea Utara Tidak Saling Menghormati
Baca Juga: Jepang Akhirnya Akui Legalitas Komunitas LGBT Menikah
Mereka semua berkumpul dengan posisi tegak berdiri sambil memegangi papan demo yang memenuhi jalanan sebagai perwakilan bagi para demonstrasi lainnya.
Sementara itu, pengunjuk rasa yang berada di hampir 20 lokasi di seluruh negeri juga melakukan aksi protes dengan menyalakan cahaya lilin pada 20 Maret hingga 21 Maret 2021. Dari ibu kota komersial Yangon hingga komunitas kecil di Negara Bagian Kachin di utara dan kota paling selatan Kawthaung.
Biksu Buddha juga ikut memegangi lilin. Sementara beberapa rekan demonstrasi lainnya membentuk salam protes tiga jari dengan menggunakan lilin.
Baca Juga: Konferensi Rusia Mendesak Afghanistan dan Taliban Berdamai