Baca Juga: Menjelang Tahun Baru Nowruz, Iran Dibayangi Gelombang Covid-19
Atas peristiwa berdarah itu membuat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melayangkan kutukan terhadap kekerasan brutal militer yang masih terus berlanjut.
"Respon dari berbagai pihak internasional yang tegas sangat dibutuhkan untuk situasi saat ini," ujar Juru Bicara Jenderal PBB.
Hal serupa juga diserukan oleh Pelapor PBB Tom Andrews melalui platform akun Twitter.
Baca Juga: 6 Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia Ditenggelamkan
Baca Juga: Apa Alasan Cynthiara Alona Sulap Hotel Jadi Tempat Prostitusi?
Dirinya mengatakan bahwa dunia harus segera memberikan tanggapan dengan cara memotong akses mereka, berupa uang dan senjata.
Seruan dan kutukan dari dunia Internasional tak lantas membuat junta militer menghentikan aksinya dan tetap mempertahankan pengambilan alih kekuasaan.
Hingga saat ini, laporan dari AAPP mencatat total korban yang meninggal atas aksi kudeta Myanmar bertambah menjadi 237 orang.***