Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Berencana Lelang Rolls-Royce dan Barang Lainnya untuk Bantu Korban Bencana
Berdasarkan laporan dari pernyataan pihak Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa, alokasi dana tersebut terbagi menjadi dua.
Di antaranya yaitu alokasi dana sebesar EUR24,5 juta atau USD30 juta untuk organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Bangladesh.
Sementara itu, alokasi dana dengan jumlah EUR11,5 juta (USD14 juta) untuk yang beroperasi di Myanmar.
"Penggulingan militer baru-baru ini atas pemerintah yang sah di Myanmar berisiko memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan yang dihadapi oleh pengungsi dan penduduk yang terkena dampak konflik," ungkap Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenercic seperti dikutip oleh Seputartangsel.com dari Anadolu Agency pada Rabu, 24 Februari 2021.
Hal serupa juga dialami oleh sebagian pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh.
"Di Bangladesh, krisis Covid-19 memperburuk kondisi yang sudah sulit dialami oleh hampir satu juta pengungsi Rohingya di kamp-kamp dan komunitas tuan rumah," lanjut Lenercic dalam pernyataannya.***