Dalam Rangka Peduli Terhadap Kemanusiaan, Uni Eropa Berikan Bantuan EUR39 Juta Kepada Pengungsi Rohingya

- 24 Februari 2021, 17:16 WIB
Puluhan warga Rohingya berada di kapal saat terdampar di tengah laut di perairan Aceh.
Puluhan warga Rohingya berada di kapal saat terdampar di tengah laut di perairan Aceh. /Antara/Rahmad/ANTARA FOTO

SEPUTARTANGSEL.COM - Etnis Rohingya yang tidak memiliki status kewarganegaraan yang menempati wilayah Myanmar dan Bangladesh kini mendapatkan bantuan berupa pengalokasian dana bantuan kemanusiaan sebesar EUR39 juta atau USD47,4 juta dari Uni Eropa.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, berdasarkan laporan Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya melarikan diri dari Myanmar menuju Bangladesh.

Adanya pelarian menuju Bangladesh tersebut karena pasukan Myanmar melancarkan tindakan kekerasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.

Baca Juga: Tanah Longsor di Kampung Jepun, Pamekasan, Jawa Timur, 5 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Pendidik Dimulai, Targetnya 5 Juta Pendidik Hingga Juni 2021

Kemudian diperparah dengan situasi Myanmar yang mengalami kudeta militer pada 1 Februari 2021, yang dapat memperburuk krisis kemanusiaan yang akan dihadapi pengungsi dan penduduk.

Maka dari itu, pihak Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa mengungkapkan dana bantuan tersebut diperuntukan bagi pengungsi Rohingya yang terkena dampak konflik dan dampak dari pandemi Covid-19

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengungsi Rohingya, bantuan yang diberikan adalah tempat tinggal, makanan, alat sanitasi, pendidikan dan layanan lainnya.

Baca Juga: Peringati 1 Tahun Perjalanan, Portal Jember Resmikan Inkubator Kemandirian Ekonomi dan Peluncuran Buku

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Berencana Lelang Rolls-Royce dan Barang Lainnya untuk Bantu Korban Bencana

Berdasarkan laporan dari pernyataan pihak Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa, alokasi dana tersebut terbagi menjadi dua.

Di antaranya yaitu alokasi dana sebesar EUR24,5 juta atau USD30 juta untuk organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Bangladesh.

Sementara itu, alokasi dana dengan jumlah EUR11,5 juta (USD14 juta) untuk yang beroperasi di Myanmar.

Baca Juga: China Terbangkan Satu Skuadron Jet Tempur di Wilayah Laut China Selatan, Sinyal Ancaman Perang Semakin Kuat?

Baca Juga: Jokowi Timbulkan Kerumunan Jadi Trending Twitter, Rocky Gerung: Presidennya Memang Memancing dan Harus Digugat

"Penggulingan militer baru-baru ini atas pemerintah yang sah di Myanmar berisiko memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan yang dihadapi oleh pengungsi dan penduduk yang terkena dampak konflik," ungkap Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenercic seperti dikutip oleh Seputartangsel.com dari Anadolu Agency pada Rabu, 24 Februari 2021.

Hal serupa juga dialami oleh sebagian pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh.

"Di Bangladesh, krisis Covid-19 memperburuk kondisi yang sudah sulit dialami oleh hampir satu juta pengungsi Rohingya di kamp-kamp dan komunitas tuan rumah," lanjut Lenercic dalam pernyataannya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x