China Tolak Beri Data Mentah Asal Mula Covid-19 di Wuhan kepada WHO

- 14 Februari 2021, 12:47 WIB
Seorang pejalan kaki berjalan melewati Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan, di provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2021.
Seorang pejalan kaki berjalan melewati Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan, di provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2021. /Foto: REUTERS/Aly Song/

SEPUTARTANGSEL.COM - China dikabarkan menolak untuk memberikan data mentah tentang awal mula tersebarnya Covid-19 kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tim penyelidik WHO telah meminta kepada China untuk memberikan 174 data pasien pada awal kasus Covid-19 di Kota Wuhan.

Termasuk, kasus-kasus lainnya yang dimulai sejak Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Cek Karaktermu Berdasarkan Golongan Darah, AB Sulit Dimengerti hingga O dengan Standar Tinggi?

Baca Juga: Jepang Angkat 'Menteri Kesepian' untuk Menolong Warga yang Sendirian di Rumah

Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota tim penyelidik WHO, Dominic Dwyer.

Ahli penyakit menular dari Australia ini mengungkapkan bahwa pihaknya hanya menerima berupa rangkuman data saja.

Data mentah tersebut dikenal sebagai "Line listings". Biasanya data tersebut anonim, yang berisikan pertanyaan yang diajukan kepada pasien individu terkait penyakit yang mereka alami, tanggapan mereka, dan bagaimana tanggapan itu akan dianalisis oleh tim medis.

Baca Juga: Trump Batal Dimakzulkan Senat AS, Bisa Calonkan Diri Lagi

Baca Juga: Jadwal Acara TV Terbaru 14 Februari 2021, Film Parasite di TRANS7, Lengkap Trans TV, SCTV, GTV, Hingga RCTI

"Permintaan data mentah itu adalah praktik standar untuk penyelidikan wabah," kata Dominic, dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters, pada 14 Februari 2021.

Dominic mengatakan bahwa akses data mentah tersebut sangat penting. Sebab, dengan data itu dapat diketahui secara jelas dari mana virus mematikan itu berasal.

Kemudian, dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat setengah dari 174 kasus awal yang terekspos, yang berasal dari pasar Huanan, pusat makanan laut grosir yang telah ditutup di Kota Wuhan.

Baca Juga: Spesial Valentine, Cek Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru 14 Februari 2021 Berhasil Dapat Skin dan Fragment

Baca Juga: Spesial Valentine, Kode Redeem FF Free Fire Terbaru 14 Februari 2021 Dapatkan Hadiah Skin dan Item Gratis

Lokasi ini diduga kuat menjadi awal mula penyebaran Covid-19.

"Itulah mengapa kami bersikeras untuk meminta data mentah tersebut," kata Dominic.

"Saya tidak bisa berkomentar mengapa hal itu terjadi. Entah karena alasan politik atau karena waktu atau memang sulit. Tapi apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak ada, saya tidak tahu. Hanya bisa berspekulasi saja," tambah Dominic.

Baca Juga: 'Detektive Conan: Scarlet Bullet', Tayang 16 April 2021 di 22 Negara dalam 5 Bahasa

Baca Juga: Termasuk Tahun Baru Imlek, Ini 5 Macam Kalender Penanggalan di Dunia

Misi WHO terbang menuju China untuk melakukan penyelidikan terkait asal usul pandemi Covid-19 selama waktu 4 minggu tersebut telah resmi selesai.

Namun, WHO tidak mendapatkan temuan konklusif mengenai asal usul wabah virus mematikan ini.

Baca Juga: Siapkan Akun LTMPT, Pendaftaran SNMPTN 2021 Akan Dibuka Besok

Baca Juga: Atletico Madrid Taklukkan Granada 2-1, Makin Kukuhkan Diri di Posisi Puncak La Liga

Peter Ben Amberek, sebagai seseorang yang memimpin misi WHO menuju China, juga mengungkapkan rasa frutrasi akibat kekurangan data tersebut.

"Kami ingin lebih banyak data. Kami telah meminta lebih banyak data", tegas Peter.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini